Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Perselisihan Buruh dan Pengusaha Contoh Sibling Rivalry Saat Ini

12 April 2021   10:26 Diperbarui: 1 Mei 2021   01:10 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum proletar akan menjual keahlian tersebut kepada kaum kapital dan mendapatkan bayaran (upah). Ketiadaan modal dan alat produksi membuat kaum buruh menjual keahlian tersebut. 

Buruh merupakan kelas baru yang timbul dari sistem kapitalisme. Para buruh dalam bekerja kehilangan orientasi, dia memproduksi barang tetapi bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain. 

Ketimpangan antara sang kakak yaitu kapitalisme dan sang adek yaitu kaum buruh terlihat ketika buruh tidak dihargai sebagaimana mestinya.

Kaum kapital berhasrat memproduksi barang secara terus menerus tetapi mengesampingkan hak dari buruh. Hal tersebut jelas agar kaum kapital mendapatkan keuntungan atau nilai lebih. 

Adanya nilai lebih tersebut digunakan oleh kaum kapital untuk melebarkan usahanya. Sementara kaum buruh tidak demikian. Kesenjangan semakin terlihat tajam ketika revolusi industri. 

Hasrat untuk terus memproduksi barang secara terus menerus guna mendapatkan laba lebih, maka tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin yang bisa memproduksi barang tanpa letih. 

Manusia hanya sebagai operator saja, tentunya dari sisi ini para pengusaha berhasil melakukan efisiensi karena tidak akan membayar mesin dengan upah, tetapi produksi tetap meningkat.

Salah satu intelektual yang peduli dengan kaum buruh adalah Karl Marx yang collab dengan Friedrich Engels. Marx sendiri seorang sosialis  sejati dan benci kapitalisme. 

Meskipun Marx benci kapitalisme, dia sendiri hidup dari dana kapital. Marx hidup menumpang di rumah Engels, ayah Engels merupakan seorang penguasaha.

Bersama dengan Engles, Marx merumuskan teori-teori tentang kebangkitan buruh. Marx menicita-citakan satu negara sosialis yang mana alat produksi tidak dimiliki oleh individu, melainkan kepemilikan bersama. 

Meskipun pada akhirnya, negara sosialis tersebut hancur lebur. Terpecah menjadi negara-negara kecil. Cita-cita Marx telah usang ditelan zaman sudah tidak laku lagi secara politis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun