Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Artidjo Alkostar, Sosok Hakim yang Disegani Koruptor

1 Maret 2021   13:07 Diperbarui: 1 Maret 2021   13:39 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya itu menjadi anomali, tingkat kasasi dan PK sudah tidak angker lagi setelah Artidjo pensiun. Padahal putusan-putusan Artidjo yang sebelumnya bisa dijadikan yurisprudensi sebagai acuan untuk memberatkan para koruptor, tetapi hal itu tidak terjadi. Mungkin ada jurang integritas yang jauh antara Artidjo dan hakim setelahnya.

Apa yang ditabur oleh Artidjo sebelumnya tidak diteruskan, patut disayangkan memang. Apalagi jika melihar tren OTT saat pandemi. Ketegasan untuk para napi koruptor sangat dibutuhkan, jika saja Artidjo masih bertugas, mungkin saja hukuman mati bisa dijatuhkan, karena korupsi pada saat pandemi, yang mana pandemi tersebut menjadi bencana nasional bahkan global.

Penulis sendiri pernah sekali bertemu dengan Alm. Artidjo ketika masih kuliah, pada saat itu 2017 kebetulan kampus saya mengundang Artidjo dan memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Lustrum VII dan Dies Natalis ke-35. Judul dari orasi ilmiah tersebut adalah "Peran Pendidikan Tinggi Dalam Pemberantasan Korupsi dan Penegakkan Hukum yang Berkeadilan"

Judul Orasi Ilmiah Artidjo Alkostar. Dokumen Pribadi
Judul Orasi Ilmiah Artidjo Alkostar. Dokumen Pribadi

Namun sayangnya, saat itu saya tidak dapat mengambil gambar dengan beliau, karena setelah orasi selesai beliau langsung berangkat, di tengah kesibukannya sebagai hakim MA, beliau masih sempat menyempatkan untuk hadir, meskipun kampus saya bukanlah kampus yang tenar bukan juga kampus negeri.

Tetapi naskah orasi ilmiah tersebut masih saya simpan hingga saat ini, sudah empat tahun setelah itu naskah tersebut masih ada. Mungkin Pak Artidjo telah pergi, tetapi spirit beliau dalam menegakkan hukum harus tetap hidup dan dilanjutkan, Pak Artidjo memberikan contoh kepada kita bahwa tidak ada kompromi dengan koruptor, dan itu yang harus tetap kita pertahankan. Selamat jalan Pak Artidjo, semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun