Ada tiga bank amerika serikat yang bangkrut yaitu silicon valley Bank, Silvergate Bank dan Signature Bank
- SILICON VALLEY BANK
SVB adalah  bank yang meminjam atau membiayai Star up. Star up merupakan perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi atau perusahaan-perusahaan yang baru berdiri dalam fase pengembangan di Amerika Serikat. Bank ini berdiri pada tahun 1983 yang bangkrut pada 10 maret 2023.
- SIGNATURE BANK
Signature bank adalah bank Komersial Amerika Serikat yang berfokus pada industry asset kripto. Bank ini berdiri pada 1 mei 2001 dan ditutup oleh regulator dan bangkrut pada 12 maret.
- SILVERGATE BANK
Silvergate Bank berdiri pada tahun 1988 Amerika Serikat. Sivergate bank adalah bank yang banyak  memberi pinjaman terhadap  industry asset kripto dan ditutup oleh Regulator dan bangkrut pada tanggal 20 maret 2023
Secara berturut-turut dalam waktu singkat. Silicon Valley  Bank atau svb bangkrut pada hari jumat 10 maret 2023 WAS ( waktu amerika serikat), svb merupakan bank yang banyak menyalurkan pinjaman bagi perusahaan rintisan atau star up, SVB bangkrut setelah mengalami krisis modal dalam waktu 48 jam atau dua hari, hal itu memicu kepanikan masyarakat dan pasar keuangan Amerika Serikat.
Namun pemerintah amerika serikat segera memberi jaminan  tentang pengembalian dana tentang deposite di SVB. Bukan hanya SVB  pada 20 maret 2023  bank yang banyak memberi pinjaman untuk industry asset kripto  yakni Silvergate Bank telah ditutup  dan di 12 maret 2023 Signature Bank yang juga fokus pada industry crypto juga ditutup oleh regulator.Â
Selanjutnya di eropa menyusul juga dengan fenomena suisse yakni kredit suisse yang disuntik dana oleh bank sentral  Suisse  demi menopang liquiditasnya, kemudian  fenomena bank yang disuntik dana seperti kredit Suisse juga terjadi amerika serikat.Â
First republic bank disuntik dana senilai 30 miliar dolar AS oleh 11 bank untuk membantu menjaga kepercayaan deposite  terhadap bank tersebut, meski persoalan kegagalan bank tampak cukup serius karena belum pasti karena tidak  ada lagi bank lain yang serupa.
Namun otoritas keuangan dan moneter di amerika serikat dan eropa  menegaskan bahwa industry perbankan mereka masih sehat. Kebangkrutan bank di amerika serikat telah menimbulan yang signifikan dari sisi kepercayaan  deposan di amerika serikat.Â
Ada tiga  penyebab bangkrutnya yanf di sampaikan oleh sri mulyani. Pertama, sector usaha yang di biayai svb adalah bisnis star up, sedangkan pada 2022 banyak star uo telah mengalami penurunan kinerja.Â
Kedua jumlah desposito svb naik lebih 3 kali lipat dalam kurun wajtu kurang dari dua tahun, tetapi penyaluran kredit tertahan karena turunya kinerja star up secara signifikan. Hal ini pun menyebabkan  kondisi neraca keuangan bank sv tersebut tertekan. Ketiga deposit yang meningkat tinggi di svb dibelikan surat berharga dalam jangka waktu Panjang, padahal di era suku bunga tinggi harga surat berharga di negara amerika serikat malah mengalami penurunan .Â
Dalam kasus svb bank tersebut mengalami kerugian 1,8 miliar  dolar amerika serikat dari hasil penjualan obligasi amerika serikat yang menjadi portopolio . SVB pun mengejutkan  investor dengan berita  berita bahwa perusahaan perlu mengumpulkan dana 2,25 miliar dolar Amerika serikat untuk menopang neraca keuangan yang telah tertekan seiring adannya kerugian tersebut.Â
Runtuhnya bank-bank di amerika serikat memang karena adanya era suku bunga yang tinggi dan juga runtuhnya sector teknologi di amerika serikat. Suku bunga yang tinggi  merupakan arah kebijakan amerika serikat yang berakibat kenaikan biaya dana menyebabkan prusahaan-perusahaan dan investor tidak mampu membayar kredit.
DAMPAK TERHADAP INDONESIA?
Jika bank-bank seperti silicon valley bank, silvergate bank, dan signature bank bangkrut maka yang terjadi terhadap perusahaan-perusahaan dan investor akan berpindah dan tidak lagi melakukan bisnis terhadap bank tersebut.Â
Namun para pemerintah amerika serikat berupaya menenangkan para deposan dengan menyatakan tentang terjaminnya pengembalian dana deposite terhadap bank tersebut dengan cara menyuntikan dana sebesar 30 miliar dolar AS atau setara 443.930.000.000,00 rupiah Indonesia untuk memicu ketenangan terhadap deposan.Â
Amerika serikat adalah negara terbesar dengan pendapatan GDP 23315.08 miliar dolar AS pada tahun 2021. Adanya fenomena kebangkrutan tersebut salah satu dampaknya ialah resesi pertumbuhan ekonomi dunia yaitu krisis di sector perbankan, investor dan konsumen. karena Amerika serikat adalah salah satu mitra yang besar dengan Indonesia, maka Indonesia juga merasakan dampaknya. Hal ini menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia jika tidak segera di atasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H