Coronavirus ialah sekumpulan virus yang dapat mengakibatkan penyakit pada manusia ataupun hewan. Coronavirus termasuk ke dalam virus zoonosis, artinya virus ini dapat berpindah dari hewan ke manusia. Biasanya pada manusia bisa memicu penyakit infeksi pada saluran pernapasan, mulai dari flu, batuk hingga yang lebih serius yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Bagaimanapun, virus ini mampu mengakibatkan peradangan pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Mayoritas jenis coronavirus ialah virus yang tidak berbahaya. Pada tahun 1960 ditemukan virus corona di dalam hidung seorang pasien yang menderita flu biasa (common cold). Virus ini diberi nama berdasarkan strukturnya yang mirip dengan mahkota dan berada di permukaan. "Corona" dalam bahasa latin memiliki arti "halo" atau "mahkota".
Coronavirus ini pertama kali ditemukan di China, tepatnya di Wuhan pada Desember 2019 lalu. Setelahnya, virus ini diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2Â (SARS-COV2) dan merupakan penyebab dari penyakit Coronavirus Disease-2019 atau yang lebih diketahui oleh masyarakat dengan nama Covid-19. Coronavirus yang menyebabkan Covid-19 dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Menurut data yang diterbitkan oleh Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 Republik Indonesia, total kasus yang telah dikonfirmasi positif sampai tanggal 23 Juli 2021 sebanyak 3.033.339 juta, dengan total kematian mancapai 79.032 ribu. Case fatality rate atau yang dapat diartikan dengan tingkat mortalitas yang diakibatkan oleh Covid-19 ialah sekitar 2,6%.
Bilamana dilihat dari persentase angka kematian yang dibagi menurut golongan manusia, maka kelompok dengan usia >60 tahun memiliki persentase angka kematian yang jauh lebih tinggi. Apabila kita ingin membandingkan dengan golongan usia lainnya. Sedangkan, berdasarkan jenis kelamin sebanyak 53,8% penderita yang meninggal akibat virus Covid-29 adalah laki-laki. Sisanya ialah perempuan dengan persentase 46,2%.
Mengutip dari WHO, masa inkubasi virus yakni dimulai dari terpapar virus hingga munculnya gejala. Lamanya waktu inkubasi virus Covid-19 memiliki rata-rata 5-6 hari, bahkan bisa mencapai 14 hari. Tanda-tanda terkena Covid-19 yang paling umum yaitu demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang jarang ditemui dan mungkin dialami beberapa pasien mencakup rasa nyeri serta sakit pada tubuh, hidung yang tersumbat, sakit pada kepala, sakit pada tenggorokan, diare, ruam pada kulit, merasakan hilangnya indera perasa atau penciuman, warna jari tangan atau kaki mengalami perubahan warna.
Kenaikan jumlah penderita yang terinfeksi diakibatkan dengan cara apa virus tersebut dapat menyebar. Melansir dari WHO, virus Covid-19 dapat menyebar melalui beberapa cara dan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
1. Melalui Droplet
Droplet ialah cairan atau recikan air yang biasanya keluar dari saluran pernapasan ketika seseorang batuk ataupun bersin. Risiko penularan virus Covid-19 melalui droplet mampu melonjak secara drastis bila seseorang tidak mengenakan masker. Walaupun demikian, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau batuk tetapi bisa juga ketika seseorang sedang berbicara, bernyanyi ataupun tertawa.
2. Melalui Kontak Fisik
Kontak fisik yang dilakukan seperti berjabat tangan yakni termasuk ke dalam salah satu media penularan Covid-19, sebab kita tidak pernah tahu ada berapa jumlah virus, bakteri, kuman ataupun yang menetap di tangan kita ataupun lawan bicara. Sebab itu, sebaiknya menghindari kontak fisik secara langsung.
3. Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
Penyebaran virus Covid-19 bisa terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menyentuh barang yang boleh jadi sudah terkena droplet milik individu lainnya. Lalu, virus tersebut mulai berpindah ke bagian hidung, mulut ataupun mata dari sentuhan pada barang yang telah terinfeksi. Ini lah alasan penting mengapa kita harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik setelah melakukan aktivitas apapun. Jika sedang berada diperjalanan, sebaiknya selalu membawa hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%, tisu basah serta desinfektan untuk membersihkan barang yang dibawa.
4. Tempat yang Ramai
Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah penyebaran ialah dengan menghindari kerumunan. Dengan melakukan jaga jarak kepada individu lain minimal 1 meter mewujudkan salah satu cara pencegahan yang bisa dilaksanakan ketika sedang berada dalam kondisi yang ramai.
Diseluruh bagian dunia saat ini pun juga sedang menerapkan social distancing selama masa pandemi Covid-19 dengan cara membatasi aktivitas di luar rumah serta kontak dengan orang lain. Apabila diharuskan untuk keluar rumah tetap melaksanakan program kesehatan yang sudah ditetapkan, selalu menjaga jarak dari orang lain dan hindari kerumunan. Hal-hal tersebut adalah cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penularan dan meratakan kurva pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H