Mohon tunggu...
Danil Junaedi
Danil Junaedi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

MAHASISWA SOSIOLOGI FISIB UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Siapa Itu Malthus dan Teorinya, Apa Ada Hubungannya dengan Pandemi Covid-19?

3 Juni 2021   14:35 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:10 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Thomas Robert Malthus, merupakan warga Kelahiran Inggris yang lahir di Surrey, Inggris pada tanggal 13 Februari 1766 dan meninggal diusia 68 Tahun pada Tanggal 29 Desember 1834 merupakan seorang pakar demografi Inggris dan ekonom politik yang sangat terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh terhadap pertambahan penduduk.

 Dalam Teorinya, Malthus mengatakan bahwa Pertambahan penduduk selalu mengikuti deret ukur sementara pertambahan ketersediaan bahan pokok makanan selalu mengikuti deret hitung. Ini menjadi masalah ketika laju pertambahan penduduk begitu cepat dan tidak diseimbangi dengan ketersediaan bahan makanan, sehingga kelaparan nantinya tidak terelakan dan mengancam bumi dimasa yang akan datang. Selain itu Malthus mengatakan bahwa bahan pokok makanan sangat penting, namun nafsu manusia tidak dapat ditahan begitupula nafsu makan dan juga nafsu biologis untuk terus menghasilkan keturunan.

 Robert Malthus dalam teorinya menyebutkan 2 hal yaitu Preventive checks dan Possitive Checks, dua hal tersebut merupakan Faktor Pencegah terjadinya ketidakseimbangan Penduduk dengan cara menekan Jumlah Penduduk agar tidak terjadi ketimpangan antara bahan pokok makanan dengan laju jumlah Penduduk.

 Preventive Checks

 Preventive Checks merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menenakan Laju Pertambahan Penduduk dengan cara menghambat Kelahiran. Didalam Preventive Checks terdiri dari Moral Restraint (Pengekangan Diri) dan Vice atau Kejahatan (Pengurangan Kelahiran). Didalam Moral Restraint terdapat cara Mengendalikan Hawa Nafsu, Pantangan Kawin ,dan Penundaan Perkawinan. Sedangkan Vice atau Kejahatan yaitu menggugurkan kandungan dan melakukan homoseksual

 Positive Checks

 Positive Cheks menekan laju pertambahan penduduk dengan cara menyebabkan meningkatnya Jumlah angka Kematian. Didalam Postive Checks terdiri dari Pencabutan Nyawa dan Kemelaratan (Misery). Didalam Pencabutan nyawa terdapat cara seperti membunuh anak-anak, membunuh Orang Tua, dan membunuh orang cacat. Sedangkan didalam Kemeralatan (Misery) terdapat cara dengan Epidemi, Bencana Alam, Peperangan, dan pengurangan makanan.

 Kritik Teori 

Namun teori tersebut mendapatkan beberbagai kritikan, karena Malthus dianggap tidak memperhitungkan beberapa hal yang dapat terjadi seperti kemajuan bidang transportasi yg dapat menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain sebagai akibatnya distribusi bahan pokok makanan bisa berjalan, kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian, Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yg telah menikah, fertilitas akan menurun jika perbaikan ekonomi & standar hidup penduduk dinaikkan.

 Teori Malthus menjadi perdebatan saat ini, bagaimana tidak? Telah terjadi Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda seluruh dunia dan menurut WHO telah mengakibatkan korban meninggal sebanyak 3,54 jt jiwa (pada hari ini) diseluruh dunia. Darisitu Teori konspirasi bermunculan salah satunya Teori Kependudukan dari Teori Malthus, Bila kita mengacu pada Teori Malthus Epidemi yang terjadi saat ini menjadi cara untuk menekan laju pertambahan penduduk dengan menyebabkan meningkatnya Jumlah angka kematian yang masuk dalam Positive Checks seperti yang dijelaskan diatas.

 Angka kematian akibat pandemi covid-19 tentu bukan harapan kita, dengan merubah gaya hidup kita menjadi lebih bersih dan sehat tentu mencegah kita terkena virus Covid-19 dan bahkan penyakit lainnya, diperlukan kesadaraan dari diri sendiri. beberapa hal yang dapat dilakukan seperti mencuci tangan dengan benar dan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu sebagai masyarakat kita juga harus mendukung langkah pemerintah dalam memutus virus covid-19 ini dengan cara tidak berkerumun, memakai masker, dan juga Berjaga Jarak.

__________________

Penulis : Danil Junaedi
Mahasiswa Sosiologi FISIB
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun