Industri Sektor Halal menjanjikan?
Industri halal di Indonesia menunjukkan potensi luar biasa untuk tidak hanya
menggerakkan sektor-sektor ekonomi tertentu, tetapi juga sebagai pilar utama
perekonomian nasional. Dengan mengingat faktor demografis, kebijakan pemerintah,
potensi pasar global, serta dukungan teknologi, sektor halal memiliki peluang besar untuk
menjadi tonggak penguasa perekonomian Indonesia di masa depan.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai alasan mengapa sektor halal Indonesia sangat
menjanjikan dan bisa menjadi pusat ekonomi global:
Indonesia Sebagai Pasar Halal Terbesar di Dunia
Â
Populasi Muslim Terbesar: Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim
terbesar di dunia, sekitar 227 juta orang atau lebih dari 87% dari total populasi (BPS,
2023). Hal ini menciptakan pasar domestik yang sangat besar untuk produk-produk halal,
mulai dari makanan, kosmetik, obat-obatan, hingga jasa keuangan dan pariwisata halal.
Â
Permintaan Domestik yang Tinggi: Kebutuhan terhadap produk halal sangat tinggi di
Indonesia, baik untuk konsumsi pribadi maupun industri. Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai pasar yang sangat potensial, yang memungkinkan produk halal berkembang pesat
dan dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Â
Pasar Halal Global yang Terus Berkembang
Â
Ekonomi Global yang Terus Tumbuh: Menurut laporan The State of the Global Islamic
Economy Report 2020 yang dikeluarkan oleh DinarStandard, total nilai ekonomi halal
global diperkirakan akan mencapai USD 2,02 triliun pada 2024. Hal ini mencakup
berbagai sektor, dari makanan halal, kosmetik, farmasi, keuangan syariah, hingga
pariwisata halal.
Permintaan Produk Halal Global: Meningkatnya jumlah populasi Muslim di negaranegara non-Muslim dan meningkatnya minat terhadap produk halal membuat pasar halal
semakin besar. Sebagai contoh, pasar makanan halal di Eropa, yang tumbuh lebih dari 6%
per tahun, membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor produk halal.
Strategi Ekspor Produk Halal: Indonesia dapat memanfaatkan pasar global ini,
mengingat posisi geografis yang strategis dan akses yang lebih mudah ke negara-negara
Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Laporan dari Kementerian Perdagangan
Indonesia menyebutkan bahwa ekspor produk halal Indonesia mencapai USD 10,4 miliar
pada 2022, dan terus tumbuh seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan kualitas
produk halal.
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Industri Halal
Â
Regulasi Sertifikasi Halal yang Efisien: Pemerintah Indonesia, melalui Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), terus memperkuat dan mempercepat
proses sertifikasi halal untuk produk-produk yang beredar di pasar. Pada 2024, Indonesia
menargetkan seluruh produk di pasar Indonesia untuk bersertifikat halal, yang akan
meningkatkan kepercayaan konsumen baik domestik maupun internasional terhadap
produk Indonesia.
Masterplan Ekonomi Halal Indonesia 2020-2024: Pemerintah Indonesia telah
menetapkan rencana strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi halal
global, dengan mengembangkan sektor-sektor seperti industri makanan dan minuman
halal, keuangan syariah, pariwisata halal, serta produk kosmetik halal.
Peningkatan Infrastruktur dan Kolaborasi Pemerintah-Swasta: Pemerintah juga
mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan produk halal melalui
insentif fiskal dan kebijakan yang mendukung inovasi serta riset dan pengembangan
(R&D) produk halal.
Keuangan Syariah yang Berkembang Pesat
Sektor Keuangan Syariah: Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat
dalam sektor keuangan syariah. Pada akhir 2022, total aset perbankan syariah Indonesia
mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun, atau sekitar 5,7% dari total aset perbankan nasional
(Bank Indonesia, 2022). Perkembangan ini membuka peluang besar untuk memperkuat
ekonomi halal, terutama dalam investasi berbasis syariah seperti sukuk (obligasi syariah)
dan reksa dana syariah.
Potensi Indonesia Menjadi Pusat Keuangan Syariah Global: Indonesia berpotensi
menjadi pusat keuangan syariah dunia, seiring dengan semakin banyaknya investor dan
konsumen yang memilih produk keuangan syariah untuk memenuhi prinsip syariah dalam
investasi dan pembiayaan.
Peningkatan Sektor Pariwisata Halal
Â
Wisata Halal yang Berkembang: Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang
mendukung konsep pariwisata halal, seperti Bali, Yogyakarta, Aceh, dan Lombok.
Kementerian Pariwisata menargetkan Indonesia menjadi destinasi wisata halal nomor
satu di dunia pada 2024. Indonesia dapat memanfaatkan tren global di sektor pariwisata
halal, mengingat meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang mencari destinasi yang
sesuai dengan prinsip syariah.
Â
Peningkatan Pendapatan dari Sektor Pariwisata: Menurut Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif, Indonesia telah berhasil menarik sekitar 5,5 juta wisatawan
Muslim pada 2019, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Pariwisata halal
berpotensi menyumbang lebih besar terhadap PDB Indonesia dan menciptakan lapangan
kerja di berbagai sektor, mulai dari akomodasi hingga kuliner.
Potensi Inovasi dan Teknologi dalam Industri Halal
Digitalisasi dan E-Commerce: Dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, industri
halal Indonesia semakin dimudahkan dalam hal pemasaran dan distribusi produk. Platform
e-commerce memberikan peluang besar bagi produk halal Indonesia untuk memasuki pasar
internasional tanpa batasan geografis. Hal ini memungkinkan produk halal Indonesia untuk
semakin dikenal dan diminati oleh konsumen global.
Inovasi dalam Produk Halal: Selain sektor makanan dan kosmetik, sektor farmasi halal
juga berkembang pesat, dengan semakin banyaknya perusahaan farmasi yang
mengembangkan obat-obatan halal. Penelitian dan pengembangan (R&D) dalam produk
halal menjadi penting untuk menghadirkan produk yang inovatif dan memenuhi standar
kualitas global.
Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan UMKM
Peningkatan UMKM Halal: UMKM di sektor halal, terutama makanan dan minuman,
kosmetik, serta jasa keuangan syariah, semakin berkembang. Dengan sistem sertifikasi
halal yang lebih mudah dan dukungan dari pemerintah, UMKM halal Indonesia dapat
memanfaatkan peluang untuk memperluas pasar domestik dan global.
Penciptaan Lapangan Kerja: Pertumbuhan sektor halal juga menciptakan lapangan kerja
yang besar. Sebagai contoh, sektor pariwisata halal dan ekonomi kreatif dapat menyerap
tenaga kerja dari berbagai bidang, seperti perhotelan, kuliner, dan sektor terkait lainnya.
Industri Halal Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Diversifikasi Ekonomi: Dengan mengembangkan sektor halal, Indonesia dapat
mendiversifikasi perekonomian nasional yang tidak hanya bergantung pada sumber daya
alam atau sektor manufaktur, tetapi juga pada sektor yang berbasis pada prinsip syariah
yang mendukung keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
Peningkatan PDB: Seiring dengan ekspansi sektor halal, baik melalui ekspor produk halal,
pertumbuhan sektor pariwisata halal, maupun keuangan syariah, Indonesia berpotensi
untuk meningkatkan PDB secara signifikan. Laporan dari World Bank menyebutkan
bahwa sektor halal global berpotensi menyumbang 15% hingga 20% terhadap PDB
Indonesia dalam dua dekade mendatang.
Kesimpulan
Peningkatan sektor halal di Indonesia sangat menjanjikan, baik dalam hal potensi pasar
domestik maupun internasional. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat
ekonomi halal global, berkat populasi Muslim terbesar, kebijakan pemerintah yang
mendukung, serta perkembangan sektor keuangan syariah dan pariwisata halal. Dengan
dukungan teknologi, inovasi, dan peningkatan kualitas produk halal, Indonesia bisa
menjadi tonggak penguasa perekonomian global di masa depan, menciptakan lapangan
kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan berperan sebagai pemimpin dalam industri
halal dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H