Dapat berasal dari World Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor bilateral (Jepang, Jerman, Perancis dll), serta Kredit Ekspor. Pinjaman luar negeri ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
- Pinjaman Program:
Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan, pemberantasan korupsi), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate change dan infrastruktur. change dan infrastruktur.
- Pinjaman Proyek :
Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi, dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM).
2. Pinjaman Dalam Negeri
- Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ;
- Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan Perusahaan Daerah;
- Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan investasi yang menghasilkan penerimaan.
Lalu bagaimana kondisi utang negara Indonesia? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sepanjang tahun 2019, rasio utang pemerintah terhadap PDB terus mengalami penurunan sejalan dengan pengelolaan utang yang pruden dan akuntabel dalam mendukung APBN yang semakin kredibel Pemerintah secara konsisten mengelola utang dalam batas aman dan wajar, yang ditunjukkan dengan realisasi rasio defisit per PDB sebesar 1,23% yang masih jauh berada di bawah batas aman 3% serta realisasi rasio posisi utang sebesar 29,80% yang berada di bawah batas aman 60%," ujarnya di Gedung DJP, Selasa (24/9/2019).Â
Dari pemaparan menteri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia dinilai cukup baik karena Indonesia memiliki hutang negara yang masih di batas aman, Â dan jumlah Utang melalui pinjaman sebesar Rp 798,28 triliun yang terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 7,69 triliun. Sedangkan, pinjaman luar negeri sebesar Rp 790,59 triliun.
Lalu apa manfaat utang negara? Manfaat dari adanya utang negara ini diantaranya :
- Menutupi Defisit Anggaran
- Menutupi kekurangan kas atas kebutuhan kas jangka pendek dalam pelaksanaan belanja yang tidak dapat ditunda
- Solusi dalam penataan portofolio utang pemerintah yang tentu dimaksud untuk mengurangi beban belanja untuk membiayai utang dalam APBN di tahun-tahun berikutnya
Dari fungsi-fungsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa utang merupakan cara untuk menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan permasalahan baru. Namun pendefinisian ini baru bisa dibenarkan bila utang dapat dikelola dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Lalu apakah Utang Negrara berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi? Utang Negara digunakan untuk memenuhi pembiayaan-pembiayaan pemerintah dan investasi dalam negeri, yaitu terletak pada peranannya dalam mengisi kesenjangan antara target jumlah devisa yang dibutuhkan dan jumlah devisa dari pendapatan ekspor ditambah dengan utang luar negeri.Â
Utang negara dianggap dapat mempermudah dan mempercepat proses pembangunan, karena utang negara dapat secara seketika meningkatkan persediaan tabungan. Tanpa utang negara, maka Negara berkembang yang bersangkutan harus menunggu sekian tahun untuk mengakumulasikan tabungan dalam negerinya.Â
Pada akhirnya nanti, diharapkan kebutuhan terhadap utang negara akan menurun dengan sendirinya, setelah sumber-sumber daya dalam negerinya sudah cukup memadai untuk mendukung suatu suatu proses pembangunan yang berkesinambungan.Â
Hal ini dapat diartikan bahwa utang negara dapat digunakan untuk pembiayaan pembiayaan peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Maka kenaikan utang negara dalam waktu tertentu dapat menaikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan syarat utang negara tersebut dapat diatur dengan baik, baik proses pinjamannya sampai dengan pengembaliannya.Â
Berdasarkan jurnal ekonomi dari Nurlia listiani dengan judul pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi periode 1978-2004 Penelitian ini menjelaskan bahwa utang luar negeri mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.Â