Lalu, beberapa pelanggan beranggapan bahwa harga yang ditawarkan oleh taxi online lebih terjangkau jika dibanding taxi konvensional. Jelas, apabila taxi online dapat mematok harga yang relatif lebih murah jika dibanding taxi konvensional. Hal tersebut dipengaruhi oleh skala bisnis, segmen konsumen, bahkan modal ataupun aset serta resiko bisnis yang ditanggung oleh masing-masing operator, baik konvensional maupun online. Taxi konvensional jelas memiliki modal awal yang besar untuk membeli armada taxi, sedangkan taxi online hanya bermodal mobil pribadi masyarakat yang rela mobilnya digunakan sebagai taxi.Â
Biaya operasional, tentu operator taxi konvensional memiliki biaya perawatan armada yang lebih besar karena menanggung biaya perawatan seuruh armada yang dimiliki, sedangkan operator taxi online menyerahkan tanggung jawab perawatan maupun kenyamanan armada pada masing-masing pengemudi.Â
Dalam hal ini, jelas sudah penyebab perbedaan harga tersebut, selain itu sebenarnya taxi konvensional cenderung lebih unggul dibanding taxi online karena standar pelayanannya lebih terjamin jika dibanding taxi online, di mana penumpang masih harus menduga-duga armada seperti apa yang akan didapati nanti.
Masih perlu memperdebatkan Taxi Konvensional dan Taxi Online? Biarkan pasar yang menentukan hidup matinya sendiri apabila pemerintah masih belum sanggup menyediakan angkutan penumpang yang memadai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H