Mohon tunggu...
Daniel Jones Bernadi
Daniel Jones Bernadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Moody Writer :)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Taman Nasional Sebagai Wisata Alam

15 Desember 2012   17:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:35 6126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli dimana pengelolaannya dengan sistem zonasi yang pemanfaatannya antara lain untuk tujuan pendidikan, penelitian dan rekreasi. Indonesia memiliki 50 buah taman nasional yang menyebar di enam wilayah yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. Dari seluruh taman nasional yang ada di Indonesia, TN Lorentz merupakan taman nasional daratan dengan keluasan yang paling besar yaitu sekitar 2.505.600 hektar dan TN Kelimutu merupakan taman nasional daratan dengan keluasan yang paling kecil yaitu sekitar 5.000 hektar, sedangkan TN Laut Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional laut dengan luasan yang paling besar 1.453.500 hektar dan TN Laut Bunaken Manado Tua merupakan taman nasional laut dengan luasan yang paling kecilyaitu sekitar 89.065 hektar.  Keadaan biofisik taman-taman nasional tersebut sangat bervariasi. Dari segi luas saja, terdapat keragaman yang sangat tinggi, yaitu dari cuma 5000 ha seperti TN Kelimutu sampai 2,5 juta ha seperti TN Lorentz. Demikian pula, keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di mana taman-taman nasional tersebut berada adalah sangat beragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap taman nasional tersebut memiliki potensi, permasalahanatau persoalan dan tantangannya masing-masing.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah salah satu dari taman nasional yang ada di Indonesia. Taman nasional ini terletak di Provinsi Jawa Timur dan secara administrative terletak di empat kabupaten yaitu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. TNBTS memiliki dua objek daya tarik wisata yang paling popular yaitu Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Objek wisata Gunung Semeru merupakan salah satu kawasan hutan yang dimanfaatkan sebagai objek wisata alam. Pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor perekonomian yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi mulai dari tingkat daerah hingga nasional, terbukti dengan peningkatan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2011 sebesar 8,45% jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2010 yaitu sebesar 7,002,944 orang.

Indonesia yang kaya dengan objek wisata alam sangat memungkinkan untuk dikembangkan guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Pada sektor kehutanan, wisata alam dan pemanfaatannya diharapkan dapat menjadi kegiatan yang penting dalam perbaikan kondisi lingkungan dan peningkatan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya kawasan hutan. Besarnya korbanan yang dikeluarkan dapat digunakan untuk merefleksikan preferensi masyarakat terhadap sumberdaya alam hayati.

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu taman nasional selain aspek lingkungan perlu diperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Besarnya pengorbanan yang diberikan untuk pengelolaan taman nasional tersebut hendaknya memberikan suatu keuntungan. Keuntungan disini bukan hanya terjaganya kelestarian alam tetapi juga memberikan manfaat  secara sosial dan ekonomi. Secara sosial bermanfaat bagi masyarakat baik pengunjung  yang menikmati keindahan alam ataupun masyarakat lokal yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Secara ekonomi adanya manfaat bagi institusi pengelola secara materi yang melebihi biaya pengelolaan yang dikeluarkan.

Kerusakan sumber daya alam dan lingkungan yang terjadi akan menurunkan manfaat tangible dan intangible suatu kawasan begitu juga dengan kawasan Gunung Semeru. Hal ini bisa merupakan efek dari tidak diketahuinya manfaat dari sumber daya alam di kawasan tersebut. Potensi daya tarik wisata alam yang dimiliki oleh Gunung Semeru merupakan modal utama pendorong kehadiran wisatawan untuk datang berkunjung. Daya tarik wisata alam tersebut akan dapat dinikmati oleh pengunjung bila tersedia fasilitas pendukung, sehingga pengembangan prasarana dan sarana fisik mutlak diperlukan.

Perencanaan pengembangan obyek daya tarik wisata dan pengembangan jenis kegiatan wisata sejak awal perlu dilakukan dan disusun dalam sebuah rancangan pengelolaan kawasan wisata sebagai alur pengembangan di masa yang akan datang. Kemudian nilai ekonomi di salah satu kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada dikategorikan dalam manfaat intangible berupa wisata.

Nilai wisata dilihat dari konsep ekonomi dapat diukur dengan metode kontingensi melalui pendekatan kesediaan membayar (willingness to pay) atas kepuasan memperoleh peningkatan kualitas lingkungan wisata dari kawasan. Metode ini mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung sehingga dapat dijadikan acuan untuk menduga potensi dan nilai ekonomi yang dimiliki kawasan TNBTS. Dengan diketahuinya identifikasi daya tarik obyek wisata dan nilai ekonomi ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bahwa lingkungan dan sumberdaya alam memiliki nilai manfaat yang besar bagi masyarakat, sehingga bukan hanya pemerintah dan pengelola tetapi juga pengunjung dan masyarakat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Menurut simulasi penghitungan willingness to pay TNBTS yang dilakukan, nilai wisata dari wisata alam Gunung Semeru pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 36.210.000 dengan WTP rata-rata sebesar Rp 13.076,92. Terjadi peningkatan nilai wisata setiap tahunnya dimana hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. [dan]

sumber : Seminar Sumberdaya Alam, Lingkungan dan Energi Universitas Airlangga tahun 2012 tentang Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Studi Kasus di Objek Wisata Alam Gunung Semeru oleh Daniel Jones Bernadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun