Saat itulah saya kenal dengan Bang Bockel dengan nama asli Ryan, Mbak Puji pacar bang Bockel, dan Pandu seorang yang bermimpi pakai Toga Wisuda di Rinjani bareng Bang Bockel. Percakapan panjangpun akhirnya dilanjutkan esok hari, pada intinya malam itu Bang Bockel ngajak saya buat ke Rinjani, saya janji bakal kesana saat saya sudah lulus, begitu pula Pandu yang punya tekad sama.
Pagipun datang, Bang Bockel menawarkan sarapan pada saya dan Josh, menu yang tak wajar disajikan di Gunung menurut saya. Bang Bockel membuatkan kami Pan Cake Apple. Lalu sembari sarapan bertemu pulalah kami dengan edo dan kawannya dengan rambut gimbal ala Bob Marley dari Lampung, mulailah kami bersenda gurau sambi keliling sekitar Ranu Kumbolo serta mengabadikan beberapa momen dalam foto. Itulah singkat cerita awal pertemuan dengan Ryan Putra Edelweis dan diluar dugaan adalah yang terakhir kali.
[caption id="attachment_321006" align="aligncenter" width="300" caption="Momen Saat Pertemuan Awal (Akhir) dengan Ryan Putra Edelweis"]
The Eternal Life
Hari ini (26-08-2014) semakin memastikan keabadianmu diantara kumpulan bunga edelweis di Gunung Rinjani. Terlahir sebagai putra Lombok di daerah Masbagik, kau memilih hidup sebagai seorang putra yang gemar bermain bersama Dewi Rinjani. Kini kau telah abadi bersama bunga edelweis di taman Dewi Rinjani. Itu tak berarti kami telah kau tinggalkan, kami merasa bahwa Rinjani adalah Ibu mu, ya... Rumah mu... Suatu saat kita pasti bertemu kembali dalam sebuah keabadian...
Rest In Peace Son of Edelweiss
[caption id="attachment_321005" align="aligncenter" width="300" caption="Ryan Putra Edelweis"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H