Mohon tunggu...
Dani Izzudin
Dani Izzudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Disini kita sama sama belajar sebagai mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menolak Lupa Peristiwa G30SPKI dan Apa Hubungannya dengan Pancasila?

8 Oktober 2022   12:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   13:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun 1965 dan dimotori oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI. Di bawah kendali DN Aidit, perkembangan PKI semakin nyata walaupun diperoleh melalui sistem parlementer.

Pada awalnya, gerakan pemberontakan yang dilakukan PKI mengincar para perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari tujuh orang perwira yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan empat lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.

Enam Jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Setelah beberapa hari, tujuh korban tersebut berhasil ditemukan di Sumur Lubang Buaya yang memiliki diameter sangat kecil dalam kondisi mengenaskan. Kasus ini kemudian didalami dan mengarah pada PKI yang dituding sebagai dalang aksi pembantaian. Hal ini pun didapuk sebagai langkah awal dari pemberontakan. Sejak saat itu, masyarakat yang termasuk PKI, mendukung PKI, dan menyembunyikan informasi mengenai PKI akan dibunuh untuk membersihkan tanah Indonesia dari ideologi komunis.

Itulah diantara sejarah G30S PKI yang terjadi di Indonesia. Setelah gerakan tersebut berhasil ditumpas, muncul berbagai aksi dari kalangan masyarakat untuk membubarkan PKI. Kendatipun, PKI sudah dibubarkan, namun kita mesti dan tetap waspada terhadap bahaya laten PKI. Sebab, tidak ada jaminan bahwa, mereka tidak bergerak. Mereka, patut diduga mereka para simpatisan PKI melakukan opersi senyap dan tetap melakukan pergerakan di bawah tanah? Karena itu, kita bangsa Indonesia tidak boleh melupakan pristiwa tragis yang memilukan itu. Sebab, yang namanya kebiadapan PKI, tidak bisa ditolerir (diterima) oleh bangsa Indonesia. Sebab, sifat PKI memusuhi agama dan tokoh-tokoh agama, dan bahkan anti dengan Pancasila. Karena itu, orang-orang yang berfaham komunis tidak boleh tinggal dan hidup di Indonesia, karena ideologi mereka tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Kalau begitu apa hubungannya pancasila dengan G30SPKI?

G30SPKI yang di lancarkan oleh PKI mereka berlandaskan pada ideologi komunis. Mereka ingin merubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis. Mereka menganggap ideologi komunis adalah ideologi yang paling cocok dengan situasi dan kondisi politik di Indonesia.

Generasi muda harus sadar bahwa Pancasila yang lahir dari pemikiran para tokoh-tokoh hebat dan melalui proses yang sangat panjang tidak dapat digantikan. Oleh sebab, kita harus berbenah diri dan terus tanamkan ideologi Pancasila kepada anak cucu kita, sehingga sejarah kelam ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun