Mohon tunggu...
Dani Ismu Nandar
Dani Ismu Nandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa amikom Yogyakarta

Mahasiswa amikom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Media TikTok Semangkin Trading

26 Maret 2021   22:20 Diperbarui: 26 Maret 2021   22:34 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Platform sosial media adalah tempat Berkomunikasi, interaksi tanpa ada ruang dan waktu. Sosial media juga banyak macam nya, seperti Instagram, Facebook, Twitter,dll. Pengguna sosial media tidak tersangkut dengan usai, namun sosial media sendiri memiliki sisi positif dan negatif dan bagaimana cara menggunakan nya itu tergantung kita

Sosial media Sekarang yang lagi viral adalah platform tiktok sama seperti platform media lainya tiktok memiliki fitur-fitur yang ditawarkan sangat menarik. Banyak kalangan yang menggunakan nya untuk mencari hiburan di waktu luang dan banyak kreator - kreator tiktok yang menghibur 

Banyak pengguna akun yang membuat postingan-postingan menarik agar dilihat banyak netizen dan masuk fyp. Fyp sendiri menjadi tujuan bagi para kreator tidak banyak juga kreator lain yang membuat postingan-postingan sara atau rasis agar mereka fyp. Sebenar nya sangat meresah kan untuk di lihat dan mengundang hujatan netizen.

Tiktok semangkin terkenal semenjak pandemi ini karena netizen mencari hiburan di sana. Awal nya pengguna tiktok di bully oleh org Indonesia namun sekarang hampir semua warga Indonesia terutama kaum muda memiliki platform tiktok. Banyak sisi negatif dan positif dalam nya dan berita" viral

https://images.app.goo.gl/9NqN2Ftkf48UubQj7

Tiktok sekarang banyak menampilkan dance atau goyangan yang merain oleh kaum wanita hingga membuat netizen terhibur dan banyak juga komedi dan anime serta music bagus yang berada di dalam nya yang membuat para penonton betah melihat nya berjam jam. Video yang vital akan masuk ke fyp para penonton

Tiktok sendiri sistem nya sama dengan YouTube yang membedakan nya adalah durasi yang membatasi. Prediksi saya tiktok akan jauh lebih berkembang kedepannya dengan pengguna yang semangkin meningkat tidak bisa di pungkiri bakal lebih berkembang 

Banyak video yang copyright dari hak cipta yang memungkin kan video tersebut akan di takedown oleh pihak tiktok karena melanggar hak cipta. Karena aturan tersebut banyak kreator yang sangat berhati-hati dalam membuat video namun banyak kreator yang masih melanggar yang membuat videonya di takedown 

Netizen juga banyak yang berkomentar rasis dan sara di dalam nya namun menurut saya orang yang berkomentar seperti itu pasti nya adalah orang dibawah umur karena mengingat tidak ada nya batasan usia dalam sosial media tersebut. Semoga kedepannya tidak ada komentar yang rasis sara serta menjatuh kan .

Pandangan saya kedepan nya tiktok akan menjadi berkembang dan lebih banyak fitur fitur lebih menarik untuk pengguna dan banyak video yang menghibur serta berilmu tidak banyak drama dalam video yang semata-mata mencari ketenaran di video nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun