Saham BRPT Bergerak di Bidang Apa?

Saham BRPT merupakan salah satu emiten unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di industri petrokimia. Sebagai bagian dari konglomerasi bisnis Prajogo Pangestu, BRPT telah menjadi pemain utama dalam industri petrokimia nasional dan regional.

Performa saham BRPT dalam beberapa tahun terakhir cukup menarik perhatian investor. Sejak pandemi Covid-19 hingga akhir 2023, saham ini telah mencatatkan kenaikan lebih dari 200%, meskipun sempat mengalami fluktuasi yang cukup signifikan.

Lantas, seperti apa sebenarnya profil lengkap dari saham BRPT ini? Mari kita bahas lebih detail.

Saham BRPT Bergerak di Bidang Apa?

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia, energi terbarukan, dan pengelolaan sumber daya alam. 

Dalam sektor petrokimia, BRPT beroperasi melalui anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang memproduksi olefins dan polyolefins, menjadikannya produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. 

Di bidang energi, perusahaan mengembangkan bisnis melalui Star Energy Group Holdings yang berfokus pada pembangkit listrik panas bumi dan saat ini mengoperasikan tiga area panas bumi di Jawa Barat.

BRPT juga memiliki divisi properti dan kehutanan yang mencakup pengembangan kawasan industri, pengelolaan hutan tanaman industri, serta pengembangan real estate dan properti komersial.

Dalam menjalankan bisnisnya, BRPT didukung oleh beberapa anak perusahaan utama yang terintegrasi. Anak-anak perusahaan ini meliputi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Star Energy Group Holdings Pte. Ltd, PT Griya Idola, PT Royal Indo Mandiri, dan PT Barito Wahana Lestari. Masing-masing anak perusahaan memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan bisnis BRPT secara keseluruhan.

Kapan Saham BRPT IPO?

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 1 Oktober 1993. Saat IPO, perusahaan melepas 85.000.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp7.200 per lembar. 

Dalam perjalanannya setelah IPO, BRPT telah mengalami berbagai transformasi bisnis yang signifikan. Awalnya perusahaan yang berfokus pada industri perkayuan ini kemudian melakukan diversifikasi usaha pada tahun 2007 dengan mengakuisisi TPIA dan masuk ke sektor petrokimia.