Tulisan saya kali ini bakal ngebahas tentang salah satu saham grup Bakrie, yaitu BRMS. Saham ini terpantau telah naik +174% dalam tiga bulan terakhir atau 1,7 kali lipat. Selain harganya naik, kinerja keuangan dari emiten ini juga membaik signifikan dari 2-3 tahun yang lalu. Â
Oleh karena itu, saya tertarik untuk bahas saham ini lebih dalam. Kali aja ada yang tertarik dengan saham BRMS jadi bisa pelajari lebih lanjut di artikel ini terlebih dulu sebelum ambil keputusan investasi atau tidak.Â
Saham BRMS Bergerak di Bidang Apa?
Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bergerak di bidang pertambangan multi mineral.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2003 dan memiliki beragam portofolio aset pertambangan mineral, seperti tembaga, emas, seng, timah hitam, dan logam lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan dioperasikan melalui entitas anak, antara lain PT Citra Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals, PT Dairi Prima Mineral, PT Linge Mineral Resources dan PT Suma Heksa Sinergi.
Intinya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) adalah sebuah perusahaan induk yang bergerak di bidang pertambangan multi mineral.
Kapan Saham BRMS IPO?
Saham BRMS IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember 2010 dengan harga penawaran awal Rp635 per saham.Â
Saat itu, BRMS tercatat melepas sebanyak 3,3 miliar lembar saham ke publik, sehingga jika di total jumlah dana yang berhasil dihimpun perseroan dari proses listing tersebut mencapai ~Rp2,1 triliun.
Saham BRMS Punya Siapa?
Saham BRMS merupakan salah satu saham yang dimiliki oleh grup Bakrie.Â
Per Juni 2024, grup Bakrie tercatat masih menjadi pengendali emiten PT Bumi Resources Minerals Tbk dengan porsi kepemilikan saham sebesar 5,34%.
Adapun, kepemilikan saham terbesar di BRMS saat ini dipegang oleh Emirates Tarian Global Ventures SPC (~25,1%), sebuah perusahaan cangkang milik Salim Group yang berbasis di Pulau Cayman.Â
Kemudian, ada 1st Financial Company Limited yang memiliki 10% saham BRMS, dan Sugiman Halim sebesar 7,35%. Adapun, sisanya sekitar ~52% kepemilikan saham BRMS dipegang oleh publik.
Kinerja Saham BRMS
Kalau melihat pergerakan harganya di pasar, saham BRMS bisa dibilang memiliki kinerja yang cemerlang. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, harga saham emiten Bakrie ini tercatat sudah naik +881% atau 8 kali lipat.Â
Buat kamu yang belum tahu, dulu harga saham BRMS itu stagnan di level Rp50/saham alias gocap. Yaitu pada periode 2015-2016, Â kemudian pada September 2018 - November 2020.Â
Itulah kenapa kalau di forum-forum saham, pasti ada investor yang suka singgung soal saham Bakrie dan menyarankan untuk tidak dekat-dekat dengan saham grup  perusahaan mereka.Â
Tapi, apakah saran tersebut masih berlaku? Kamu nilai sendiri.
Adapun, kenaikan signifikan yang terjadi pada harga saham BRMS baru-baru ini utamanya disebabkan oleh sentimen positif dari masuknya grup Salim ke perseroan.
Seperti di awal saya bilang, saat ini sekitar 25% kepemilikan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk itu dimiliki oleh Emirates Tarian Global Ventures SPC, yang merupakan perusahaan cangkang milik Salim Group.
Masuknya grup Salim sebagai salah satu pemilik saham BRMS tidak hanya memberikan dampak positif pada kinerja harga saham di pasar, namun juga pada kinerja keuangan PT Bumi Resources Minerals Tbk, baik secara top line maupun bottom line.
Pada tabel di atas, kita bisa lihat bahwa pendapatan perseroan dalam lima tahun terakhir konsisten mengalami kenaikan dari hanya US $1 juta pada 2018 menjadi US $47 juta pada 2023, alias meroket 47 kali lipat.
Sementara itu, dari segi laba bersih juga membaik dari sebelumnya tercatat membukukan rugi US $104 juta pada 2018 menjadi untung $US 14 juta di tahun 2024.Â
Kinerja positif perseroan terus berlanjut di tahun 2024 yang mana secara kumulatif hingga Juni 2024, BRMS tercatat membukukan pendapatan US $61 juta (naik +281% YoY) dan laba bersih US $9 juta (naik +50% YoY).Â
Bagaimana Prospek Saham BRMS 2025?
Prospek saham BRMS untuk tahun 2025 menurut saya cukup positif. Hal ini karena didukung oleh produksi emas Perseroan yang terus mengalami peningkatan, terutama setelah mulai dioperasikannya pabrik emas ke-dua Perseroan di Palu.Â
Hal ini terbukti pada laporan keuangan perseroan yang terbaru. Dimana pada paruh pertama 2024 saja, produksi emas BRMS tercatat sudah naik +251% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 26.744 oz atau setara dengan 832 kg emas.
Selain karena produksi emas yang meningkat, tren kenaikan harga emas di pasar juga turut menjadi faktor utama kenapa BRMS mampu mencatatkan kinerja keuangan yang apik dalam 1-2 tahun terakhir.
Nah, jika perseroan mampu terus mengoptimalisasikan produksi emas mereka, lalu didukung juga oleh harga emas di pasar global yang terus naik, maka kemungkinan besar harga saham BRMS di tahun 2025 akan terus melanjutkan tren positif, terlepas dari valuasi sahamnya yang saat ini terbilang sudah mahal (overvalued).
Dimana Bisa Beli Saham BRMS Online di Aplikasi?
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di saham BRMS, kamu bisa melakukan pembelian sahamnya secara online melalui berbagai aplikasi saham terpercaya di Indonesia seperti Stockbit dari PT Stockbit Sekuritas Digital, Ajaib dari PT Ajaib Sekuritas Asia, IPOT dari PT Indo Premier Sekuritas, dan seterusnya.Â
Silakan lakukan riset sendiri dan pilih aplikasi saham yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Kalau saya pribadi, pakainya aplikasi Stockbit karena cepat dan paling mudah digunakan juga.Â
Jadi, bagaimana guys? Sudah tahu kan siapa yang punya saham BRMS?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI