Mohon tunggu...
Dani Fazli
Dani Fazli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis kelas bawah

Belajar menulis dari titik terendah, berproses menuju titik terbaik menurut takdir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Relevansi Pemikiran Pendidikan dan Kebudayaan George Sylvester Counts dengan Kompetensi Peserta Didik

14 Mei 2022   06:07 Diperbarui: 14 Mei 2022   06:26 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Poster ilustrasi | Gambar diolah penulis dari pk.tc.columbia.edu dan Antara

Pandangannya terus relevan dengan masalah pendidikan saat ini dan pantas untuk diaplikasikan kembali. Analisis teori pendidikan Counts berguna dalam mengklarifikasi beberapa tema yang menjadi fokus utama para filsuf rekonstruksi kontroversial. Counts telah berkontribusi besar terhadap pendidikan Amerika.

Pendidikan adalah obat mutlak untuk kejahatan, perang, kemiskinan, kekayaan, ketidakadilan, pemerasan, korupsi politik, kebencian rasial, konflik kelas, atau penyakit apa pun yang dideritanya yang bisa digolongkan menjadi sebuah problematika (Counts, 1932). Rekonstruksi sosial masyarakat umumnya dapat dilakukan melalui sekolah.

Tentang Merdeka Belajar

Menyikapi kemajuan tersebut, pemerintah dan perguruan tinggi melakukan berbagai kebijakan dan kajian untuk mengidentifikasi relevansi pendidikan, pelatihan dan pendidikan di perguruan tinggi (Meke, 2022). 

Tentu saja kajian politik ini harus memperhatikan tuntutan dunia ilmu pengetahuan dan pekerjaan, serta hubungan antara kehidupan kampus dan sekolah, kehidupan sosial dan sosial budaya dalam kehidupan berbangsa serta bergenerasi (Rosmiati, Putra & Nasori, 2021).

Gambar 2. Dialog bersama Desa di Kabupaten Rejang Lebong mengenai Program Merdeka Belajar (Dokpri)
Gambar 2. Dialog bersama Desa di Kabupaten Rejang Lebong mengenai Program Merdeka Belajar (Dokpri)

Inovasi pembelajaran di era 4.0 menekankan pembelajaran pendidik terhadap metode penguasaan pada pembelajaran, aplikasi pada kelas, dan pengembangan pembelajaran yang berorientasi ke masa depan. Inovasi pembelajaran  memanfaatkan semua kemungkinan yang ada, termasuk akuisisi teknologi dan penerapannya dalam pembelajaran (Siregar, 2020). Inovasi pembelajaran pada era industri 4.0 dapat terjadi dalam berbagai cara. 

Pendidik tentunya menguasai metode pembelajaran yang selama ini digunakan, dan mampu mengadopsi serta mengembangkan metode pembelajaran yang ada dengan kreativitas sehingga menjadi unik dan menjadi langkah awal untuk dapat dilakukan dalam konteks Pembelajaran 4.0. (Joenaidy, 2019).

Kebijakan Merdeka Belajar merupakan salah satu inovasi dalam kebijakan yang digagas oleh pemerintah untuk diterapkan pada dunia pendidikan di Indonesia. 

Merdeka belajar adalah pembelajaran pendidikan yang mandiri dan multifaset yang bertujuan untuk menciptakan komunitas belajar yang tidak terbatas dan kreatif yang memenuhi kebutuhan siswa (Rochana, Darajatun & Ramdhany, 2021). Program merdeka belajar merupakan revolusi pendidikan berbasis pembangunan industri 4.0 (Syarifuddin, dkk, 2021:20). 

Kebijakan merdeka belajar diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, khususnya Pasal 15 hingga 18. Kebebasan akademik dimaksudkan untuk mendorong siswa memiliki pengalaman belajar dengan berbagai kemampuan tambahan diluar program studi atau jurusan baik didalam ataupun diluar sekolah (Junaidi, dkk., 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun