Mohon tunggu...
daniel tanto
daniel tanto Mohon Tunggu... Montir - melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

bekerja di institusi penelitian suka menulis, memotret, dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Scoopy, Terobosan Kuno dari AHM

5 Januari 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56 2606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terobosan Kuno dari AHM?

Terus terang selama ini produk AHM dirasa sangat berhati-hati dalam soal “bentuk”. Misalnya, Supra X PGMFI, walaupun sudah memanggul mesin injeksi (dan pertama dikelasnya) tetap saja bentuknya mirip-mirip dengan bebek lamanya. Permainan grafis dan warna saja yang sering disodorkan. Kalau soal mesin, transmisi dan lainnya, oke lah. Walaupun ada beberapa kalangan yang menyatakan lambat, tetapi menurut saya tidak juga. Sistem injeksi, bebek matik, sistem pengereman CBS, dan beberapa inovasi lain, sepertinya sudah menjawab seberapa jauh AHM berusaha maju.

[caption id="attachment_83385" align="aligncenter" width="500" caption="klasik, berkelas"]

1294206837359479823
1294206837359479823
[/caption]

Pada mid 2010 saya mendengar akan diluncurkannnya Honda Scoopy. Bentuk dan rupanya saya sudah intip di internet, karena sudah diedarkan di Thailand. Pertama mendengar kabarnya, saya sempat pesimis. YMKI saja, yang sering melakukan terobosan berani (terobosan paling berani Yamaha Indonesia adalah merakit Mio di Indonesia. Pada waktu itu proyek matik awal mereka Nouvo, bisa dianggap gagal) tidak mau membawa Yamaha matik retro klasiknya masuk ke pasar Indonesia. Padahal Yamaha Fino (mesin sama dengan Mio) yang berbentuk retro klasik sudah lama beredar di Thailand. Tampaknya YMKI sendiri pesimis terhadap pasarnya di Indonesia. Sehingga memilih main aman saja. Justru importir umumlah yang kemudian memasuki segmen ini. Yamaha Fino dijual seharga Rp. 20 jutaan, walaupun seharga motor sport 200cc tetapi ada beberapan kalangan yang tetap membelinya. Saya berpikir jika AHM memang “berani” merakit Scoopy di Indonesia. Inilah terobosan mode terbesarnya setelah membawa motor aneh, bebek sport CS1. Setelah tidak ada satupun pabrikan motor Jepang berani merakit satu modelpun motor bergaya retro klasik (kuno) di Indonesia.

[caption id="attachment_83386" align="aligncenter" width="500" caption="cukup gagah,untuk ukuran skutik"]

12942070121581963116
12942070121581963116
[/caption]

Akhirnya akhir tahun ini, setelah inden sebegitu lama, kami berhasil membawa pulang si Scoopy. Kebetulan saya memang penggemar skuter, dari Yamaha, Suzuki, Sanex, sampai Vespa. Khusus Honda belum pernah terpikirkan untuk membelinya. Terus terang, model dari 2 kakak Scoopy baik Vario maupun Beat, tidak berhasil memancing selera kami. Ketika pertama kali sampai di rumah, yang saya perhatikan adalah detailnya. Saya merasa puas dengan perakitan dan pembuatannya. Baut, sambungan body, sampai sticker, diletakkan dengan presisi. Pengkabelan sangat rapi. Pemasangan ban sampai pemberian fat (pelumas padat) tidak serampangan. Semua terpasang dengan sebagaimana mestinya dan tanpa cacat baut maupun goresan body.

[caption id="attachment_83387" align="aligncenter" width="300" caption="lampu depan, tipe kristal modern tetapi bentuk oval klasik"]

12942074041246166718
12942074041246166718
[/caption]

Saya memandangi bentuk bodynya. Pinggul yang tidak terlalu lebar, kurva body didominasi bentuk lengkung, dan grafis sangat mendukung penampilan retronya. Tampaknya semua sudah dipikirkan mendalam. Sehingga bentuk spion, jok, tuas panel, speedometer, dan lainnya memang mecerminkan skuter klasik. Hanya pada lampu depan dan belakang, kunci dan suspensi, tidak dapat menipu bentuk modernnya. Saya merasa ini adalah kesengajaan. Dalam sebuah motor retro tetap harus mengusung sesuatu bumbu modern. Bahkan lampu senja dari Scoopy berbentuk lampu projector ala mobil dan motor era 2010.

[caption id="attachment_83388" align="aligncenter" width="300" caption="visor speedometer, kadang suka berbunyi sendiri"]

12942075041816738426
12942075041816738426
[/caption]

Menghidupkan mesin, saya mendengar bunyi halus disertai desingan. Starter tidak sekasar Vario, tetapi tetap tidak bisa dianggap halus. Autochoke yang menaikkan RPM mesin secara otomatis ketika mesin dingin, segera bekerja, mesin naik putaran otomatis, dan ketika suhu mesin sudah memadai, maka RPM mesin kembali ke posisi rendah, sekitar 1.500 RPM.

[caption id="attachment_83390" align="aligncenter" width="300" caption="kemudi, dan panel kontrol"]

1294207595801231373
1294207595801231373
[/caption]

Menaiki motor ini, yang pertama saya rasakan adalah jok. Agak keras, tetapi lama-kelamaan saya terbiasa. Apalagi didukung shock yang lumayan empuk. Agak terlupakan kekerasan jok standardnya. Posisi tangan saya di kemudi cukup nyaman. Bukan tipe merunduk ataupun terlalu tinggi. Rake juga rapat, jadi mudah dibelokkan. Ringan. Dengan menurunkan jarak terdekat dengan tanah lebih rendar dari Beat, terasa kemudi jadi lebih stabil. Tidak seliar Beat. Tetapi tidak seberat Vario. Pendek kata pengendalian (subyektif saya) presisi, motor yang mau belok dimana kita mau belok, tanpa ngeloyor terlebih dahulu.

[caption id="attachment_83391" align="aligncenter" width="300" caption="pinggul sexy"]

12942073701369860132
12942073701369860132
[/caption]

Di sektor mesin, walaupun sama dan sebangun dengan Beat, tampaknya ada perbedaan dalam konsumsi bahan bakar. Buktinya Motor Plus Award menobatkan Scoopy sebagai skutik ter-ekonimis dalam pemakaian bahan bakar pada tahun 2010. Jika dibandingkan merek lain. Jelas Scoopy dan Beat akan menjadi teririt. Hal ini dikarenakan torsi tertingginya cukup dihandle pada 5.500 RPM, sementara lawan sekelasnya di merek lain torsi tertinggi diperoleh di 7.000 RPM. Yang jelas, saya merasakan kekuatan mesin untuk membawa bobotnya yang 94 kg termasuk pengendara (saya 68kg) tidak sengsara. Ada beberapa motor matic kelas ini yang butuh meraung-raung dahulu untuk mencapai kecepatan tertentu. Pada Scooy, semua berjalan dengan sangat priyayi. Diam, hening, melaju. Sesuai dengan bentuk retro klasiknya.

[caption id="attachment_83392" align="aligncenter" width="300" caption="pijakan pembonceng"]

1294207741848641005
1294207741848641005
[/caption]

Selagi melaju saya mecoba melirik speedometer, fuel meter, lampu-lampu, semua mudah dilihat. Tetapi ketika saya hendak menarik tuas sein, ternyata letaknnya tidak biasa. Tombol klakson di tengah, sein malah di paling bawah. Jadi sewaktu belum terbiasa, saya sering keliru memencet klakson ketika hendak mematikan sein. Spion bulat gaya tempoe doeloe ternyata cukup informatif. Berfungsi, tidak sekedar pajangan saja. Ketika saya mecoba membawanya sampai ke batas, ternyata mencapai kecepatan sekitar 105km/jam, dalam kondisi angin normal dan jalanan datar. Setelah hampir 1.000km saya lalui dengan Scoopy saya menganggap motor ini paling nyaman dan ekonomis jika dikendarai di kecepatan 60-80km/jam. Lebih dari itu, getaran mesin dan guncangan jalan mulai membuat kesemutan di tangan jika dikendarai diatas 1jam.

[caption id="attachment_83393" align="aligncenter" width="300" caption="suspensi belakang bertutup pada tangkai hidroliknya, demi keawetan dan estetika"]

12942078141998683778
12942078141998683778
[/caption] [caption id="attachment_83394" align="aligncenter" width="300" caption="kantong depan, lumayan lebar, bisa dipakai menaruh sarung tangan dan perlengkapan berkendara lainnya"]
1294207890182036784
1294207890182036784
[/caption]

Kesan saya setelah membawa si Scoopy sejauh kurang lebih 1.000km adalah:

POSITIF:

1.Motor yang menarik. Mengingat selalu saja ada orang (terutama anak-anak) mengerumuni disekeliling Scoopy ketika diparkir.

2.Skuter matik yang lumayan ekonomis dalam harga beli maupun konsumsi bahan bakar.

3.Presisi, banyak kali saya melakukan manuver pengereman maupun pembelokan mendadak tetapi belum pernah dikecewakan oleh Scoopy.

4.Responsif, tidak terlalu berteriak-teriak mesinnya seperti skutik sekelasnya.

NEGATIF:

1.Bagasi sangat terbatas, hanya bisa bawa matel hujan dan kunci busi. Saya biasa bawa Yamaha Nouvo sebelumnya, jadi kalau pas bawaan banyak, saya menyerah dan memakai Nouvo saya lagi. Dimana laptop sampai helm bisa masuk bagasinya.

2.Jok lumayan keras. Walaupun saya sebal dengan jok Suzuki Skywave yang empuk banget sampai serasa “geyal-geyol”, tetapi jok Scoopy tetap kurang empuk juga.

3.Mini windshield/visor speedometer, suka bunyi sendiri, kurang jelas, walau pelan, tetapi kadang terasa menganggu.

4.Agak terlalu berat bobot kosongnya, jika dipakai wanita, seharusnya bisa seberat beat saja (89,3kg) atau malah lebih ringan lagi.

[caption id="attachment_83395" align="aligncenter" width="300" caption="tuas rem kiri/belakang, dilengkapi "]

1294207673849725384
1294207673849725384
[/caption]

Selain itu? Tidak ada masalah, saya sangat menyukainya. Bahkan saya tambah menyukainya karena layanan bengkel AHASS yang selalu mencuci motor ini setelah diservice, dan ini belum pernah saya alami selama saya memakai motor merek jepang lainnya.

CATATAN:

Saya 100% tidak ada hubungan apapaun dengan AHM maupun AHASS. Motor yang saya review adalah milik pribadi dan bukan pinjaman dari pabrikan maupun dealer, supaya tidak ada distorsi kesan dan pesan dalam artikel ini.

Fitur-fitur lain, masih banyak dibawa oleh Scoopy, saya akan terangkan satu per satu melalui foto-foto dibawah ini:

[caption id="attachment_83396" align="aligncenter" width="300" caption="spion, bulat, klasik, dan berfungsi dengan baik"]

12942081121561743897
12942081121561743897
[/caption] [caption id="attachment_83397" align="aligncenter" width="300" caption="lampu senja, berbentuk proyektor, berwarna kebiruan, sayang walaupun sudah diganti menjadi 5watt tetap kurang kerang."]
12942079001912879883
12942079001912879883
[/caption]
12942083091625118259
12942083091625118259
[caption id="attachment_83400" align="aligncenter" width="300" caption="lampu belakang, berbohlam 2, oval sesuai kurva body"]
12942081821655862855
12942081821655862855
[/caption] [caption id="attachment_83401" align="aligncenter" width="300" caption="emblem krom, memperkuat gaya retro klasik"]
12942085731285626642
12942085731285626642
[/caption] [caption id="attachment_83402" align="aligncenter" width="300" caption="CVT (sistem transmisi daya) sama sebangun dengan Beat"]
1294208633336815722
1294208633336815722
[/caption] [caption id="attachment_83403" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu favorit saya: speedometer nan klasik"]
12942087021471884746
12942087021471884746
[/caption] [caption id="attachment_83404" align="aligncenter" width="300" caption="mesin: sama dengan Beat"]
12942087641059657214
12942087641059657214
[/caption] [caption id="attachment_83405" align="aligncenter" width="300" caption="pengaman panas knalpot"]
12942088151763264031
12942088151763264031
[/caption] [caption id="attachment_83406" align="aligncenter" width="300" caption="gantungan barang, cukup fungsional"]
12942088621902607008
12942088621902607008
[/caption] [caption id="attachment_83407" align="aligncenter" width="300" caption="kunci jok belakang, sayang belum menyatu dengan sistem kunci depan"]
1294208903808429421
1294208903808429421
[/caption] [caption id="attachment_83408" align="aligncenter" width="300" caption="pengaman pengisian bensin, bensin yang luber dari tangki ketika kepenuhan, akan dibuang ke bawah. Inovasi yang menarik dan fungsional."]
12942089661741762801
12942089661741762801
[/caption] [caption id="attachment_83409" align="aligncenter" width="300" caption="bagasi dilengkapi dengan tutup pengaman"]
12942090411914209356
12942090411914209356
[/caption] [caption id="attachment_83410" align="aligncenter" width="300" caption="bagasi mungil, cukup untuk jas hujan dan sedikit peralatan"]
1294209084816244613
1294209084816244613
[/caption] [caption id="attachment_83411" align="aligncenter" width="300" caption="luasan dek depan, cukup nyaman untuk orang berukuran sepatu sampai 43."]
12942091421642662258
12942091421642662258
[/caption] [caption id="attachment_83412" align="aligncenter" width="300" caption="side stand switch-mengamankan mesin supaya tidak hidup jika standar samping masih dalam posisi turun."]
12942088872107375943
12942088872107375943
[/caption] [caption id="attachment_83413" align="aligncenter" width="300" caption="cakram depan dan velg, cukup serasi dengan temanya"]
12942089732136158874
12942089732136158874
[/caption] [caption id="attachment_83416" align="aligncenter" width="300" caption="jok, walaupun agak keras, tetapi sangat bagus estetikanya."]
1294209029774498493
1294209029774498493
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun