Selain gerak ke bawah karena dosa, jiwa juga bisa bergerak ke atas menuju Allah. Ada beberapa pandangan atas ini di antaranya menurut tulisan Agustinus De quantitate animae, terdiri dari tujuh jenjang.Â
Jenjang 1 penjiwaan berupa tatanan kodrat; jenjang 2 pengamatan indrawi, yaitu keaktifan jiwa dalam badan; jenjang 3 ilmu dan seni, yaitu tingkat manusia yang mengatasi tumbuhan dan binatang; jenjang 4 penyucian, yaitu jiwa membedakan dan memilih yang baik dan yang tidak baik; jenjang 5 penerangan, yaitu jiwa menyadari kebesarannya dan dengan penuh kepercayaan mengarahkan dirinya menuju Allah dan mengarahkan pandangan (contemplatio) pada kebenaran; jenjang 6 pandangan, yakni jiwa dalam keaktifannya mengenal dan memahami apa yang ada dalam arti yang paling tinggi dan sebenar-benarnya; jenjang 7 kebahagiaan, yakni jiwa mencapai pandangan (visio et contemplatio) kebenaran.
 Keinginan daging ini menuju kemerosotan badan. Maksudnya, bukan badan yang membuat jiwa menjadi pendosa, melainkan jiwa yang berdosa yang membuat badan bisa menjadi merosot. Dosa yang utama adalah keangkuhan dan kedengkian yang merupakan kedustaan setan dan yang dituruti oleh manusia serta membuatnya jatuh ke dalam kedustaan, keangkuhan, dan cinta diri.
Perjalanan Jiwa
Sementara perjalanan jiwa kepada Allah, menurut tulisan De sermone Domini in monte, Agustinus mendasarkan diri pada Sabda Bahagia yang membuka Khotbah Yesus di atas Bukit (Mat 5 : 3 -- 11). Selain itu, ada dua tulisan, yakni De doctrina christiana dan De civitate Dei juga dibahas perjalanan jiwa kepoada Allah.
Kesemuanya, menunjukkan hubungan jiwa dan badan itu dikagumi oleh Agustinus sebagai unio hypostatica kodrat jiwa dan kodrat badan di dalam kesatuan pribadi manusia dan dinikmati sebagai berasal dari kemurahan hati yang nirbatas Allah Pencipta serta menunjuk kepada anugerah Allah yang lebih besar lagi, yaitu unio hypostatica kodrat ilahi dan kodrat manusiawi di dalam kesatuan diri pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.
Meyakinkan bukan ? Karena itu, hendaknya jangan pergi ke luar; berpalinglah memasuki dirimu sendiri, manusia batiniah adalah tempat tinggal kebenaran. Dan, jikalau engkau telah menemukan kodratmu yang dapat berubah maka naiklah mengatasi dirimu sendiri.
Selamat membaca (kembali).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H