Mohon tunggu...
Daniel SetyoWibowo
Daniel SetyoWibowo Mohon Tunggu... Tutor - Tutor kelompok belajar anak-anak

Seorang warga negara Indonesia yang mau sadar akan kewarganegaraan dengan segala ragam budaya, agama, aliran politik, sejarah, pertanian / kemaritiman tetapi dipersatukan dalam semangat nasib dan "imagined communities" yang sama Indonesia tetapi sekaligus menjadi warga satu bumi yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cahaya Ilahi dan Opera Manusia

2 Agustus 2019   11:00 Diperbarui: 2 Agustus 2019   11:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan, perubahan-perubahan itu tidak jarang menimbulkan kebosanan-kebosanan, ketidakpastian-ketidakpastian, dan mencari hal-hal yang tampak baru dan tampak pasti lagi hingga pada akhirnya pada kematian itu sendiri. Dan, ketakutan yang paling besar dihadapi manusia adalah kematian.

Kejutan  justru tidak terletak pada hal-hal yang demikian itu, tetapi mengatasinya. "Manusia sering merasa bosan di dunia (a quiet desperation) sedang dalam Tuhan kita tidak pernah akan merasa bosan: "He is the Big Surprise", yang selalu mengherankan. (hal. 57)

Buku karya almarhum pastor fransiskan ini terdiri dari 37 tulisan yang dibagi dalam dua bagian besar. Bagian pertama, adalah "Cahaya Ilahi" terdiri dari 17 artikel. Bagian ini dikemukakan berbagai kejutan yang berkaitan dengn hubungan manusia dengan Yang Ilahi. Di dalamnya terdapat tema-tema filsafat, ateisme, teologi, penilaian, dan sebagainya.

Bagian kedua berjudul "Opera Manusia" terdiri dari 20 artikel. Ini berkaitan dengan diri manusia itu sendiri yang bisa diwakili misalnya Gamal Abdul Nasser, Honda, Polisi (Hoegeng), Alexandr Solzhenitsyn, Adam Malik, Socrates, A.H. Nasution, Lie Tek Tjeng, Einstein, Galina, Plato, Ayatollah Khomeini, Lord Nrth, Mikail Gorbachev, Oliver Cromwell, Sudjatmoko, Hamka, Nurcholis Madjid, Romo FX Danuwinata SJ, Bapak silaban, Leo Sukoto SJ, dan lain-lain. Sebenarnya, tidak terbatas pada tokoh seperti disebut di atas, tetapi juga misalnya disebut "masih muda, tetapi sudah pailit, nihilis, dan psimistis, tetapi...juga mereka itu anak-anak Ibu Pertiwi." (hal. 182)

kompas
kompas

Pembongkaran Diri

Membaca satu tulisan ke tulisan lain dalam buku ini, kita justru tidak dibawa untuk mengukuhkan suatu pendirian menurut kita sendiri sambil melakukan pembenaran-pembenaran, tetapi malah sebaliknya. 

Pendirian-pendirian kita justru dibongkar terhadap kemungkinan-kemungkinan lain. Pembongkaran diri yang terkadang terasa tidak mengenakkan karena dihadapkan pada ketidakpastian dan ketakutan.

Tidak heran kalau kita dibawa pada kenyataan yang tidak pasti dan ketidakpastian-ketidakpastian lainnya, absurditas hidup. Dan, absurditas hidup yang paling besar adalah kematian itu sendiri. 

Dihadapi dengan sikap yang bagaimanapun (optimis maupun pesismis), ini tetap suatu yang absurd. Dan, karena itu, kepercayaan, harapan, dan kasih (fides, spes, et charitas) menjadi sangat penting justru dalam kondisi absurditas itu. Tujuan hidup justru tidak diletakkan di sini, melainkan di seberang kuburan, seperti pandangan Oliver Cromwell.

Akan tetapi, ada juga kelompok yang tidak ambil pusing dengan itu semua. Golongan ini melibatkan dirinya dalam pekerjaan dan tidak perlu memikirkan soal-soal maut dan hidup sesudah mati. 

Yang lain lagi, ada juga golongan yang tidak menghargai dunia, tetapi merasa asing di dunia. Dengan narkotika atau 'suicidum' (bunuh diri) mereka mencoba melepaskan dirinya dari tali-tali eksistensi. (hal. 171)

Dan, absurditas hidup yang paling besar adalah kematian itu sendiri. Dihadapi dengan sikap yang bagaimanapun (optimis maupun pesismis), ini tetap suatu yang absurd. Dan, karena itu, kepercayaan, harapan, dan kasih (fides, spes, et charitas) menjadi sangat penting justru dalam kondisi absurditas itu. Tujuan hidup justru tidak diletakkan di sini, melainkan di seberang kuburan, seperti pandangan Oliver Cromwell.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun