Mohon tunggu...
Daniel Sebastian
Daniel Sebastian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya | Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review E-Book - Komunikasi Politik (Komunikasi Politik di Era Digital)

4 Januari 2024   22:03 Diperbarui: 4 Januari 2024   22:06 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Dapat disimpulkan, penggunaan media sosial dapat mendorong partisipasi politik dewasa muda khususnya pada kategori partisipasi yang tidak dilembagakan seperti ekspresi politik daring atau bentuk partisipasi politik yang mudah dilakukan. Bode et al., (2014), mengatakan bahwa ketika remaja menggunakan media sosial - sesuatu yang banyak dari mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari - dengan cara baru yang berorientasi politik, hal itu sebenarnya dapat meningkatkan kemungkinan mereka untuk berpartisipasi dalam politik dengan cara lain.

             Media sosial memungkinkan kemudahan akses informasi dan kecepatan publikasi sehingga terjadi difusi narasi dan perebutan penguasaan narasi di antara masyarakat, negara dengan masyarakat, atau antara negara satu dengan negara lainnya. Meskipun pada akhirnya, akan selalu ada narasi yang keluar menjadi pemenang, media sosial mengubah ketentuan persaingan dengan memperluas jumlah peserta, menyebarkan otoritas, dan dengan menciptakan narasi yang bersaing.

             Secara umum, bentuk partisipasi politik dapat dibedakan menjadi partisipasi yang dilembagakan (misalnya pemungutan suara) dan partisipasi politik yang tidak dilembagakan (misalnya perilaku protes). Namun, disisi lain, terdapat pula efek negatif media sosial terhadap politik seperti interaksi diantara pengguna media sosial dapat menghasilkan efek yang membentuk kognisi, internet dan media sosial dapat mendorong pandangan ekstrem, ada keseragaman dalam efek visual presentasi daring, internet dapat menghapus proses kurasi informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun