Hubungan politik luar negeri Indonesia dengan media massa melibatkan peran penting dari media dalam menyampaikan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang isu politik internasional. Media massa memiliki kenaikan peran dalam beberapa tahun terakhir, di mana mereka berkontribusi dalam membentuk kesadaran dan mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang isu politik luar negeri. Dalam konteks ini, media massa memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan menganalisis informasi yang didapatkan, sehingga membantu masyarakat memahami hubungan antara negara dan mengembangkan pemahaman tentang isu politik luar negeri.
Perkembangan demokrasi di suatu negara turut meningkatkan peran media massa karena adanya kebebasan berpendapat dan berekspresi. Institusi media massa menjadi bagian penting dari kematangan demokrasi suatu negara karena media massa dapat mengkritisi isu-isu yang muncul di masyarakat, termasuk kebijakan pemerintah. Selain itu, media massa juga menjadi saluran opini publik yang mampu memengaruhi kebijakan pemerintah.
Fenomena ini terlihat di Indonesia sejak reformasi politik 1998, di mana media massa tumbuh sangat pesat. Media cetak dan media elektronik berkembang pesat subur setelah pintu demokrasi dibuka. Secara alamiah, pemerintah juga memperhatikan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat yang terekam dan disalurkan oleh media massa. Situasi ini berbeda ketika masa Orde Baru, di mana media dibatasi keberadaan dan pengaruhnya.
Tidak terkecuali ini juga dialami para pengambil kebijakan luar negeri di pemerintahan yang tidak secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat. Isu internasional disebut sebagai sebuah isu elit hanya menyentuh kalangan tertentu dalam pemerintahan dan masyarakat, tetapi ketika menyentuh identitas politik dan budaya maka publik tergerak untuk melakukan reaksi. Reaksi publik inilah yang kemudian dalam berbagai kajian menunjukkan relasi antara media dan politik luar negeri sebuah negara.
Media memiliki peran penting dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri dan seringkali tekanan politik dari media lebih besar daripada tekanan domestik lainnya dalam pelaksanaan politik luar negeri. Media juga berperan dalam menafsirkan peristiwa dan pemerintah merespons penentuan agenda oleh media. Ada model lain yang disebut sebagai propaganda yang menjelaskan hubungan antara media dan pengambilan keputusan pemerintah. Kerangka pandangan ini melihat media sebagai sistem yang mengkomunikasikan pesan dan simbol untuk publik yang lebih luas.
Proses pengambilan keputusan untuk kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh media. Kinerja media dalam lingkungan tersebut ditentukan oleh saluran komunikasi politik rejim, kebijakan komunikasi pemerintah, struktur ekonomi politik, dan saluran khusus komunikasi. Atmosfer yang diciptakan media mencerminkan peristiwa internasional melalui perspektif agenda setting, pengaruh terhadap pengambil kebijakan, dan mendorong mereka merespons melalui media.
Media sebagai faktor lingkungan di sebuah negara memiliki enam variabel. Variabel tersebut meliputi rejim komunikasi politik yang menjadi bahan pertimbangan, kebijakan komunikasi yang diambil oleh pemerintah, ekonomi politik dari setting media massa, berbagai saluran komunikasi dan teknologi yang ada di negara itu, fungsi khusus yang dilakukan oleh saluran media massa, dan news values di mana media sebagai "gatekeeper" memilih berita tertentu untuk peristiwa tertentu.
Hubungan antara media dan politik luar negeri saling menguntungkan. Media memiliki kekuatan dan pengaruh yang dapat dipelajari dalam membangun sesuatu. Hal ini berarti memahami media berita sebagai struktur komunikasi yang seragam di mana perilaku politisi secara konstan berubah menurut waktu. Media memiliki pengaruh dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia. Pengaruh media muncul dari kekuatan media atas opini publik yang muncul atas isu-isu terkait politik luar negeri. Penguasaan media dalam mengangkat opini publik menjadi faktor yang berpengaruh terhadap politik luar negeri.
Kebebasan pers yang muncul setelah reformasi menyebabkan perubahan dalam interaksi antara media, publik, dan pemerintah. Kajian antara media massa di Indonesia dengan pemerintah dan dampaknya sudah menjadi perhatian sejumlah pakar. Media massa yang menampung opini publik menjadi lebih kuat dampaknya terhadap perumusan kebijakan pemerintah.
Demikian juga kebijakan luar negeri Indonesia mempertimbangkan peran dan pengaruh media massa. Media, baik elektronik maupun cetak, menghasilkan berita-berita penting baik dalam dan luar negeri. Berita dan laporan ini menjadi input bagi para pengambil kebijakan untuk menentukan sikap dan langkah berkaitan dengan isu tertentu. Dari dalam negeri, tekanan publik bisa muncul untuk sebuah kebijakan, termasuk yang terkait dengan hubungan luar negeri. Media di luar negeri juga menjadi lingkungan bagi para pengambil kebijakan bidang kebijakan luar negeri.
Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda (2002) sebagai eksekutif pelaksana kebijakan  luar  negeri  mengakui  adanya peran media massa dalam implementasi politik luar negeri sebuah negara. Wirajuda menyebut bahwa CNN Effect merupakan model dimana media mendorong pemerintah yang ragu-ragu agar bertindak di saat krisis. CNN Effect adalah teori yang menunjukkan bahwa media massa, khususnya televisi, mampu mempengaruhi kebijakan luar negeri sebuah negara.
Fenomena ini terjadi melalui Continuous Coverage Of Major Events on TV networks, seperti CNN, yang dapat memengaruhi agenda kebijakan domestik maupun luar negeri. CNN Effect bekerja melalui pembentukan persepsi publik, yang pada gilirannya memengaruhi agenda para pembuat kebijakan. Meskipun demikian, pengaruh CNN Effect tidak selalu sekuat pada tahun 1990-an, namun tetap menjadi konsep yang relevan dalam kajian media dan hubungan internasional. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Diplomasi sangat dekat hubungannya dengan informasi dan komunikasi. Ia bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, sehingga berdasar informasi yang akurat itu, proses pembuatan keputusan dapat dibuat menjadi lebih arif, akurat dan tepat waktu.
Salah satu contoh hubungan politik luar negeri Indonesia dengan media massa adalah perubahan kebijakan terkait dengan isu Polugri di Indonesia. Misalnya, media massa membantu masyarakat memahami perubahan kebijakan ini dan menyampaikan informasi tentang dampaknya terhadap negara dan masyarakat. Dalam proses ini, media massa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang akurat dan mengedukasi masyarakat tentang isu politik luar negeri, sehingga membantu masyarakat memahami hubungan antara negara dan mengembangkan pemahaman tentang isu politik luar negeri.
Selain itu, hubungan politik luar negeri Indonesia juga mempengaruhi cara media massa menyampaikan informasi dan mengedukasi masyarakat. Misalnya, media massa di Indonesia mungkin menyesuaikan diri dengan politik luar negeri, seperti memilih kerangka kerja yang sesuai dengan kebijakan pemerintah atau partai politik yang memiliki pengaruh dalam politik luar negeri. Dalam hal ini, hubungan politik luar negeri Indonesia dengan media massa menunjukkan bagaimana politik luar negeri mempengaruhi cara media menyampaikan informasi dan mengedukasi masyarakat.
Dalam konteks politik luar negeri, peran media massa telah menjadi semakin signifikan seiring dengan perkembangan demokrasi di suatu negara. Media massa, baik elektronik maupun cetak, telah menjadi saluran utama dalam menyampaikan berita dan laporan, yang kemudian menjadi input bagi para pengambil kebijakan untuk menentukan sikap dan langkah berkaitan dengan isu tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media massa memainkan peran yang sangat penting dalam konteks politik luar negeri, dan hubungannya dengan para pengambil kebijakan menjadi semakin relevan dalam kajian media dan hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H