Mohon tunggu...
Daniel Ritonga
Daniel Ritonga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya hobi bertani, memancing, dan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Microgreens, Panen Aku Ketika Kecil

14 Agustus 2022   16:21 Diperbarui: 14 Agustus 2022   16:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatingaleh, Semarang (27/07/2022) -- Kebutuhan nutrisi harus terpenuhi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Cita-cita perbaikan nutrisi dan ketahanan pangan menjadi misi pemerintah dalam poin nomor 2 SDG's (Sustainable Development Goal's) dengan tema "Tanpa Kelaparan". Sayuran menjadi salah satu sumber nutrisi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.

Microgreen menjadi salah satu upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui sayuran dalam asupan sehari-hari. Secara singkat, microgreen merupakan sayuran yang dipanen pada umur 7 -- 11 hari. Pemanenan sayuran microgreen pada ukuran kecil berorientasi pada kandungan nutrisi. Penelitiaan mengatakan bahwa sayuran microgreen mengandung nutrisi yang jauh lebih tinggi dibanding sayuran dewasa. Pengembangan jenis sayuran microgreen juga sejalan dengan tema besar TIM II KKN UNDIP "Stunting, Narkoba, dan SDG's", dimana pemenuhan nutrisi mampu mencegah stunting, dan menurunkan angka stunting.

Pada pelaksanaaan program KKN mahasiswa Universitas Diponegoro bertajuk "Microgreen: Panen Aku Ketika Kecil" di RW 08 Kelurahan Jatingaleh. 

Dalam pelaksanaan program, Mahasiswa menjelaskan pentingnya pemenuhan nutrisi dalam rangka pencegahan balita stunting melalui pemenuhan nutrisi. Dalam pelaksanaan program tersebut juga dilakukan demonstrasi cara penanaman sayuran microgreen dengan menggunakan wadah kotak dengan media cocopeat. 

Dengan pelaksanaan program ini diharapkan masyarakat tahu akan pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cara mudah dalam mendapatkannya. 

Antusiasme peserta juga terlihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab. "Media tanam yang digunakan dapat digunakan kembali saat penanaman berikutnya" ujar Mahasiswa dalam menjawab pertanyaan peserta tentang penggunaan kembali media tanam. 

Budidaya sayuran microgreen tergolong mudah, dimana benih hanya disebar pada seluruh permukaan media, dan disemprot dengan air setiap hari sampai umur 14 hari, kemudian dipanen dengan cara digunting.

Pelaksanaan program ini diikuti oleh 8 peserta masyarakat Kelurahan Jatingaleh. Diharapkan setelah pelaksanaan program ini, masyarakat mampu menyediakan kebutuhan nutrisi melalui penanaman sayuran microgreen di rumah.

Mahasiswa dan Peserta program MIcrogreen
Mahasiswa dan Peserta program MIcrogreen

Penulis: Daniel Johanes Figo Ritonga -- S1 Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

DPL: Farid Agushybana, S.KM, DEA, Ph.D

Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, TIM II KKN UNDIP 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun