Apa itu Dolby Vision dan HDR10
Teknologi must go on,tinggal kita mampu meraih,mendapatkan,mengolah ataupun menggunakannya.Maklumlah belum bisa menciptakan teknologi yang canggih di era generasi Industri 4.0 dan cukuplah bangga sebagai penikmat dan pengamat.
Teknologi Audio visualpun mengalami perkembangan yang cetar membahana di era digitalisasi media.Menikmati audio dari jaman analog PH,pita cassette,sampai digital CD,sampai Flash disc yang nancap di tape mobile Angkot terasa umum dan biasa saja sekarang.Kehadiran TV sesuai jamannya yang berawal TV tabung BW,warna,LCD,Plasma,LED berakhir untuk sekarang adalah  teknologi Oled member dampak bagi kehidupan.
Sebelum melangkah lebih jauh,Terbesit suatu pertanyaan buat apa sih perlu mengetahui dalemannya TV,toh yang penting bisa nonton sinetron atau mutar DVDnya Via Valen sudah cukup,ya.. itulah Indonesia.
Digitalisasi siaran TV pun masih stagnan di DPR,Cuma memutuskan Single MUX atau Multi MUX saja lama bingit(ada kepentingan tertetu spt grupnya RCTI wani piro?...).Bangsa ini sudah terlalu lama dijajah konsumerisme.Level konsumen Indonesia adalah stadart ke bawah(bukan nyinyir tapi ini kenyataan). Tv yang laku adalah yang murah(baca terjangkau) dan  spec yang rendah.Untuk level yang menghargai kualitas memang harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
Kembali ke Laptop.Otak dari teknologi visual TV adalah pengolahan data video yang sesempurna mungkin.Untuk saat ini di tahun 2018 teknologi visual yang cukup mumpuni adalah teknologi Dolby Vision hasil karya dari Dolby Laboratories USA dan HDR10+ yang dikembangkan oleh Samsung.Ke dua teknologi ini tujuannya sama.Mengatur dan memodifikasi kontras,brightness,dan warna.
Kontras dan brighness, mengacu pada perbedaan antara terang dan gelap. Semakin besar perbedaannya, semakin besar 'kontras'.Ada dua komponen yang jadi patokan. Salah satunya adalah kecerahan puncak, diukur dalam apa yang dikenal sebagai 'nits'. satu nit setara dengan satu kecerahan lilin.Â
Ukuran lainnya adalah tingkat hitam atau sinar gelap. Mirip dengan kecerahan puncak, tingkat hitam mengacu pada seberapa gelap gambar TV dapat muncul dan juga diukur dalam angka-angka. Jadi, misalnya, TV bisa memiliki kecerahan puncak 400 nits dan tingkat hitam 0,4 nits.Perbedaan antara kecerahan puncak dan tingkat hitam dikenal sebagai rasio kontras.
Warna: TV harus dapat memproses apa yang dikenal sebagai kedalaman warna 10-bit. Warna 10-bit setara dengan sinyal yang mencakup lebih dari satu miliar warna sehingga lebih detaii.
Sebagai perbandingan, Blu-ray menggunakan warna 8-bit, yang berjumlah sekitar 16 juta warna yang berbeda. Dengan warna 10-bit, Â TV akan dapat menghasilkan jangkauan warna warna yang sangat luas, mengurangi gradasi yang jelas terlihat di antara nuansa. Bayangan halus membantu membuat adegan terlihat jauh lebih realistis dan menambah efek dimensional.
Ambilight,
