Kita semua sering mendengar kata ukulele. Perangkat musik petik ini panjangnya 20 inci atau lebih, memiliki suara khas yang berbeda dengan gitar. Alat musik ini berasal dari Hawaii.Â
Diperkenalkan tahun 1879 oleh Joao Fernandez, seorang pendatang dari Portugal, di depan umum. Ukulele juga dikenal sebagai cavaquinhos, yang berarti "sepotong kayu kecil.Â
Sampai sekarang, nama ukulele yang diserap dari kata "oo-koo-lay-lay" telah diterima di seluruh dunia. Kata "uku" di Hawaii berarti kutu. Fernandez sangat mahir memainkan ukelele, jari-jemarinya sangat cekatan dan seperti terbang ketika memainkan lagu dan memetik kord.
Kini, ukelele biasanya digunakan sebagai instrumen tunggal atau untuk mengiringi berbagai macam alat musik, mulai dari klasik sampai jazz, dan sekarang country, reggae, hingga kini musik rock.Â
Para pemain profesional seperti Lyle Ritz, Led Kaapana, Herb Ohta, Chino Montero, Troy Fernandez, Ben Chong, Peter Moon, Byron Yasui, Andy Sexton, B.B. Shawn, Moe Keale, Tracey Terada, Jake Shimobokura, dan masih banyak lagi, membuktikan bahwa ukelele telah menarik perhatian dan akan selalu mendapat tempat teratas di jajaran alat musik bersenar.Â
Apa manfaatnya bermain ukulele? Banyak. Paling tidak ada 6 manfaat. Ukulele ukurannya kecil, sehingga gampang dibawa ke mana pun kita pergi. Hampir semua lagu bisa dicocokkan dengan ukulele.Â
Ukulele paling mudah dimainkan oleh pemula dan bahkan anak-anak. Menguasai ukulele bisa jadi batu loncatan untuk bisa menguasai gitar. Harganya tidak mahal, walau untuk ukulele yang kelas atas sekalipun.Â
Terakhir, bisa bikin kita bahagia, karena suaranya yang khas membuat tubuh mengeluarkan hormon endorvin yang menyehatkan. Â
Ada 6 jenis ukulele di dunia ini. Yang pertama adalah Canarian ukulele. Â Ukulele Canarian atau timple adalah alat musik petik 5 senar tradisional dari Kepulauan Canary.Â
Ukulele ini mulai diproduksi pada abad ke-19. Di pulau La Palma dan di utara pulau Tenerife, banyak pemain timple menghilangkan senar ke-5 (D), untuk memainkan timple sebagai ukulele empat senar, meskipun ini dianggap kurang tradisional oleh pemain dan pendukung versi 5 senar.Â
Para pemain dari gaya 4 senar, sebaliknya, mengatakan bahwa mereka hanya memainkan timple dengan cara kuno dari sebelum waktu ketika senar ke-5 diperkenalkan pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Timple)