Mohon tunggu...
Daniel Nugraha
Daniel Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Civil Journalism

Saya Daniel, lahir pada 27 oktober 1997 dan besar di kota Surabaya, Jawa Timur. Bergabung di kompasiana dengan harapan bisa mengasah skill copywriting saya sekaligus berbagi ilmu, saya adalah penggemar berbagai karya seni dan disiplin ilmu pengetahuan karena saya ingin mengetahui lebih dalam akan dunia tempat saya hidup. Saya percaya hidup adalah sebuah pengalaman berpetualang bukan hanya menjalani hidup dalam sebuah sistem bermasyarakat namun sekaligus kesempatan bereksplorasi. Hobi saya antara lain membaca buku dan artikel, mendengarkan musik, menonton film. Semoga apa yang saya tulis bisa menjadi inspirasi dan membuka perspektif baru bagi para pembaca. Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Motif Kepengikutan dalam Peradaban Manusia

30 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 30 Januari 2021   14:41 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup dalam sebuah sistem sosial bermasyarakat artinya kita sudah terbiasa dengan fenomena kepemimpinan dan kepengikutan yang bisa kita jumpai dalam keluarga, tempat kerja, perkumpulan sosial informal seperti pertemanan. Sejak jaman purbakala perilaku berorganisasi/berkelompok adalah fenomena yang natural bagi umat manusia, dimana di dalam sebuah organisasi/kelompok ada seorang pemimpin dan pengikut.

Perilaku berkelompok adalah cara umat manusia dalam bertahan hidup sekaligus memaksimalkan efisiensi kerja dan manfaat sekaligus meminimalkan risiko, seperti kata pepatah kuno "berat dipikul, ringan dijinjing".

Kita bisa ambil contoh revolusi pertanian yang terjadi sekitar 13.000 tahun yang lalu dimana terjadi domestikasi tumbuhan seperti jagung, gandum, hewan seperti sapi dan ayam, pada saat itu pertanian sangat produktif sehingga terjadi kelebihan makanan.

Sumber: qureta.com
Sumber: qureta.com

Revolusi pertanian bisa dibilang juga merupakan revolusi struktur sosial yang awalnya manusia punya kehidupan nomad (berpindah-pindah tempat) menjadi satu komunitas yang tinggal di suatu wilayah yang dekat pertanian. Kelebihan pangan dan gizi dianggap membesarkan jumlah populasi dan membebaskan orang dari keharusan mencari makanan sehingga orang dapat melahirkan keahlian dan profesi lain.

Pertanian pada waktu itu menyebabkan timbulnya suku dan klan dimana di setiap kelompok suku ada yang disebut Orang besar atau orang yang memberikan pengaruh. Revolusi pertanian adalah bentuk struktur sosial kepemimpinan dan kepengikutan yang didasarkan oleh motif keuntungan.

Walaupun selalu ada alasan logis dibalik fenomena kepengikutan dan kepemimpinan namun di tengah fenomena ini seringkali kita bertanya mengapa ada sekelompok orang begitu fanantik dan setia sehingga mau melakukan apa saja yang dikatakan pemimpinnya dalam berbagai situasi maupun kondisi. 

Bahkan, pengikut tidak segan-segan menghabiskan energi, uang, dan waktu hanya untuk melakukan apa yang diinginkan pemimpinnya sebut saja bagaimana dengan pengikut Adolf Hitler atau pengikut Joseph Stalin pada masanya?

Inilah tanda nyata bahwa pemimpin sudah berhasil menanamkan motivasi dan memanipulasi pola pikir pengikutnya agar mau mengikuti. Setiap pengikut pasti memiliki motivasi tersendiri pertanyaannya ialah mengapa orang atau sekelompok orang mau mengikuti seorang pemimpin? Benarkah begitu?

Kalau menurut kajian teori seorang ahli O'Reilly & Chatman (1986) terdapat 3 faktor motivasi mendasar seseorang dalam melakukan perubahan perilaku yaitu utility, identity dan values.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun