Mohon tunggu...
Daniel Notolegowo
Daniel Notolegowo Mohon Tunggu... -

Young Entrepreneur, Traveller, Photographer

Selanjutnya

Tutup

Money

Saham dan Masyarakat Indonesia

16 April 2014   18:22 Diperbarui: 6 November 2020   09:43 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Harusnya, sebagaimana guru PPKN dan Agama mengajarkan dulu di sekolah, kita itu harus selalu punya niatan baik dalam melakukan sesuatu.

Saham itu diciptakan untuk menguntungkan dan memang begitu seharusnya. Jadi, sebelum ikut terlibat (entah secara langsung maupun tidak langsung melalui instrumen investasi lain seperti reksadana dan unitlink) pastikan niat kita baik dan hilangkan perasaan serakah. Untung besar di pasar saham itu sesuatu yang mungkin terjadi dalam satu atau dua hari, tapi normalnya gak selalu begitu.

Seringkali malah kita harus mampu bersabar beberapa waktu untuk memperoleh keuntungan. Untung besar secara instan itu cuma ada melalui jalur pesugihan atau investasi bodong. hehehe.

Kalo niat kita udah baik dan tidak ada perasaan serakah, kita tidak akan terjebak dengan pergerakan sesaat harga saham dan insya Allah keuntungan akan mengikuti.

Saham itu mahal

Betul juga sih, kalo maunya beli dalam jumlah besar memang mahal. Kenyataannya ya gak begitu. Ada saham perusahaan yang dijual dengan harga Rp. 50 per lembar atau Rp 50 x 100 lembar = Rp. 5.000 untuk satu lot (red: 1 lot adalah satuan perdaganan saham terkecil. di Bursa Efek Indonesia saat ini 1 lot = 100 lembar) dan menurut saya saham-saham perusahaan terkenal dan meyakinkan, seperti Bank Mandiri, BRI, Telkom, Indosat, dsb. yang semua orang Indonesia tahu perusahaannya yang mana dan bergerak di bidang apa, juga dijual dengan kisaran harga cukup murah, yaitu Rp. 2.000 (atau Rp. 200.000 per lot) sampai Rp. 10.000 per lembar (atau Rp. 1.000.000).  Murah toh. Jadi sebetulnya anak SD juga udah bisa beli menggunakan uang jajan dari orang tuanya. hehehe.

Saham itu mainan orang kaya

Ah. paradigma yang ini sama saja dengan yang di atas. Kenyataannya ya gak gitu. Saya menilai sebetulnya siswa SMA seharusnya sudah harus diberikan pendidikan finansial dan bisa mulai berinvestasi di saham. Yah, paling tidak secara tidak langsung melalui reksa dana yang katanya sih harga termurahnya sekarang ada yang cuma Rp. 100.000. Hmmm. kalo mau terlibat langsung juga murah kok. tinggal modal koneksi internet di hape dan uang dengan jumlah Rp. 100.000 juga cukup. Setelah itu daftar di sekuritas yang gak ada nominal minimal deposit. Selesai deh.

Kita lihat aja ya, dengan hitung-hitungan minimal di atas sebetulnya paling tidak 20% masyarakat Indonesia mampu berinvestasi saham.

Risiko Investasi Saham Besar

Yang ini bisa benar bisa salah. intinya tergantung strategi maunya seperti apa. hehehe. Pakem yang berlaku adalah jika "risiko besar maka potensi untung besar, sedangkan risiko kecil maka potensi untung juga kecil". Nah, investasi saham itu bisa punya risiko besar, kecil, atau sedang. Semua tergantung pelakunya mau yang mana dan dimanajemen dengan baik. Betul kan?. hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun