Mohon tunggu...
Daniel Morris
Daniel Morris Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm an university student based in Medan, I think while I'm writing something I can talk to myself freely, is the best time to evaluate also improving what I've learn until nowadays.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia "kick" PTFI, dunia akan gelap

27 Agustus 2014   05:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Operasi penambangan di Papua masih berlanjut hingga saat ini. PT Freeport Indonesia masih bebas untuk menggali kekayaan nusantara yakni emas, tembaga dll. Kandungan logam dan mineral berharga tersebut masih saja di"kuras" dari perut bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa tanah Papua makin disorot dunia karena Uranium yang banyak terpendam di bumi Papua, Uranium logam yang sangat mahal. Semua yang bersifat nuklir tidak akan bisa terlepas dari kebutuhan akan pasokan Uranium.

Teknologi Nuklir telah mendukung manusia untuk mendapatkan energi besar yang tahan lama namun tidak ramah lingkungan. Kembali ke Papua, beberapa blog dan tulisan para netizen seakan menjurus kepada berita yang mengatakan bahwa US dan beberapa negara lainnya akan "bergantung" pada pasokan Uranium di Papua, negara-negara ini menggunakan Uranium untuk sumber energi pembangkit listrik tenaga nuklir, bahan bakar kapal induk dan lain-lain. Ini beberapa opini saya mengenai kondisi Indonesia dan fakir Uranium didunia :

1. PTFI larang tambang Uranium : Indonesia gak bisa olah, ini memungkinkan muncul peluang kecurangan hingga hubungan terlarang antara pejabat daerah dengan juragan PTFI

2. PTFI sedot Uranium : PTFI pasti akan membatasi akses informasi, sehingga Indonesia bisa dikelabui mengenai jumlah bahan yang sudah dikeluarkan guna menyesuaikan laporan dengan setoran, apa yang terjadi ? Indonesia hanya sanggup mencium uap nya saja. Ya cukup-cukup bayar gaji sebagian PNS dan biayain makan para Napi.

3. Indonesia main tunggal : biar greget, kalau saja Indonesia mengelola sendiri Tanah Papua, setidaknya Garuda Indonesia punya 30 Unit A380, dari Banten - Bali kita punya TGV, Lampung - Banda Aceh juga pakai TGV. Indonesia punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di sebuah pulau tanpa penghuni. Indonesia bisa upgrade Server, agar kecepatan internet sekelas Korsel. Situs seperti Danau Toba dijaga ketat sama petugas kebersihan biar kalau ada yang buang sampah atau masukin zat kimia ke danau (pakan ikan) langsung di sikat rata aja. Semua pakar-pakar dan penemu WNI ditarik dan disubsidi untuk melakukan penelitian dimana-mana. Tolak produk Apple yang banyak menjamuri pasar Gadget di Indonesia. Buat produk lokal sekelas internasional misal brand "Jengkol" dsb, pokoknya sangat banyak yang bisa dilakukan.

Semua yang diatas masilah hanya mimpi dan impian. Saya hanya mencoba membayangkan Indonesia menjadi patron Negara Maju di dunia. Kita kembali ke dunia nyata, marilah segenap bangsa Indonesia juga yth kompasianer, kita dukung pemerintahan baru. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun yang penting kita ingat bahwa perubahan Indonesia masih bisa dicapai dengan kapasitas SDM dan SDA kita sekarang ini.

Maaf atas kesalahan kata maupun keceplas-ceplosan bahkan informasi yang mungkin keliru

"yang baca tapi gak berikan komentar nanti akunnya saya Hack !" .., hehehe

Salam
DM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun