Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tri dan Ruskiyah, Fenomena 'Ogah Jadi Petani', dan Peran Badan Bank Tanah Hadapi Tantangan Regenerasi Petani

26 Januari 2025   14:47 Diperbarui: 26 Januari 2025   20:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar unggahan Youtube "Ogah Jadi Petani"


Di satu kanal Youtube, saya menyimak kisah dua pria dari dua generasi berbeda. Tri (32 tahun) dan Ruskiyah (53 tahun).

Tri seorang generasi milenial yang menjadi karyawan swasta di Jakarta. Ia lulusan SMK Pertanian.

Namun, ia kemudian merantau ke Jakarta dan bekerja bukan sebagai petani.

Sementara Ruskiyah bekerja sebagai petani di Indramayu, Jawa Barat. Pria dari generasi X ini menikmati kesehariannya dalam beraktivitas di sawah.

Namun, ia tak ingin anak-anaknya kelak menjadi petani.

"Harus jadi pejabat. Harus jadi pegawai. Harus bisa menghasilkan uang," ungkap Ruskiyah.

Tangkapan layar unggahan Youtube
Tangkapan layar unggahan Youtube "Ogah Jadi Petani"

Unggahan berjudul "Ogah Jadi Petani" itu merupakan gambaran yang terjadi di Indonesia. Di negeri agraris ini, profesi petani tak lagi diminati.

Sebuah ironi!

Tri bukanlah satu-satunya lulusan SMK Pertanian yang memilih jalan hidup di luar bidang ilmu yang telah ditekuninya. Pada jenjang yang lebih tinggi, para sarjana pertanian juga tidak berkontribusi untuk memajukan pertanian Indonesia. Beberapa waktu lalu, mantan Presiden Jokowi bahkan sempat menyentil para sarjana pertanian lulusan IPB. Mereka lebih memilih berkarir di bank daripada di bidang pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun