Untuk Indonesia, tingkat pengangguran di tahun 2024 sebesar 5,2 persen, turun dari periode 2023 (5,32 persen). Tingkat tertinggi pada periode 2017-2024 yaitu sebesar 7,07 persen (tahun 2020).
Tingkat pengangguran Indonesia tahun 2024 ini menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Di bawah Indonesia, ada Filipina (5,08 persen), Brunei (4,9), Malaysia (3,5), Vietnam (2,06), Singapura (1,9), dan Thailand (1,1).
Negara-negara dengan tingkat pengangguran tertinggi yaitu Sudan (49,5 persen), Afrika Selatan (33,4), Georgia (15,7), Ukraina (14,5), Makedonia Utara (14,1), Bosnia & Herzegovina (13,3), Maroko (11,9), Spanyol (11,6), Albania (11), dan Suriname (10,3).
Upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran perlu dilakukan. Hal ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah pengangguran, tetapi juga stunting, kurang gizi dan masalah lainnya.
Membuka Lapangan Kerja Lebih Baik daripada Memberi Makan Siang Gratis
Membuka lapangan kerja dinilai lebih baik daripada memberi makan siang gratis karena menciptakan dampak jangka panjang yang lebih positif bagi individu dan masyarakat.
Pemberian makan siang gratis memang membantu mengatasi kebutuhan sementara. Namun, tidak memberikan solusi yang berkelanjutan untuk masalah ekonomi yang dialami banyak orang.
Dengan membuka lapangan kerja, ada kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan sendiri. Pada akhirnya, ini membantu meningkatkan taraf hidup dan kemandirian finansial.
Selain itu, membuka lapangan kerja juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Dengan lebih banyak orang yang bekerja, daya beli masyarakat akan meningkat, yang pada gilirannya mendorong konsumsi dan produksi.
Tidak hanya itu, membuka lapangan kerja juga memiliki manfaat sosial yang signifikan. Ketika seseorang memiliki pekerjaan, ia merasa lebih dihargai dan memiliki tujuan dalam hidup. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional, serta mengurangi tingkat kejahatan dan masalah sosial lainnya yang sering kali terkait dengan pengangguran.
Dengan demikian, menciptakan lapangan kerja bukan hanya solusi ekonomi, melainkan juga solusi sosial yang komprehensif dan berkelanjutan.