Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan menjadi pusat ekonomi dan bisnis. Ini menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk tinggal dan bekerja di sana.
Akibatnya, permintaan akan properti di kota-kota besar ini melonjak. Sementara, ketersediaan lahan yang terbatas mendorong harga semakin tinggi.
Selain itu, investasi properti juga menjadi salah satu pilihan favorit bagi banyak orang. Properti dianggap sebagai aset yang relatif aman dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Banyak investor, baik domestik maupun asing, berlomba-lomba membeli properti di kota besar untuk dijadikan investasi atau disewakan. Hal ini semakin memperketat persaingan dan mendorong harga rumah naik lebih cepat.
Tantangan untuk Memiliki Hunian
Tingginya harga rumah membawa tantangan tersendiri, terutama bagi masyarakat kelas menengah dan bawah. Banyak dari mereka kesulitan untuk membeli rumah di kota besar karena harga yang sudah tidak terjangkau.
Pemerintah dan pihak terkait perlu mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Misalnya dengan menyediakan hunian terjangkau. Selain itu, pemerintah perlu memperluas program kredit rumah dengan bunga rendah. Selanjutnya, mengembangkan area suburban yang terintegrasi dengan pusat kota.
Dengan demikian, diharapkan setiap lapisan masyarakat tetap memiliki akses untuk memiliki tempat tinggal yang layak.
Milenial Bisa Memiliki Rumah Sendiri?
Membeli rumah, terutama bagi generasi milenial, bisa menjadi tantangan besar. Namun, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Pertama, penting bagi generasi milenial untuk memulai dengan menabung secara konsisten. Menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan ke dalam tabungan khusus untuk DP rumah bisa sangat membantu.