Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Memata-matai Air Mata Cristiano Ronaldo

3 Juli 2024   10:26 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Cristiano Ronaldo terlihat menangis pada pertandingan babak 16 besar Euro 2024, Selasa (2/7) dini hari WIB. Hal ini terjadi ketika pemain Timnas Portugal ini gagal menciptakan gol dari titik penalti ke gawang Slovenia pada menit 105.

Pada momen tersebut, terlihat pemain Portugal lainnya seperti Diogo Jota mencoba menenangkan Ronaldo. Kegagalan Ronaldo membuat gol ke gawang yang dijaga oleh Jan Oblak, membuat pertandingan berakhir dengan skor 0-0 hingga babak extra time berakhir.

Beruntung, pada babak adu penalti Ronaldo tak mengulangi kesalahannya. Ia menjadi penendang pertama dan berhasil membuka keunggulan 1-0 bagi Portugal.

Laga ini sendiri berakhir dengan kemenangan Portugal 3-0. Penjaga gawang Diogo Costa menjadi pahlawan setelah menggagalkan 3 tendangan pemain Slovenia.

Usai pertandingan, Ronaldo mengungkapkan alasan mengapa ia menangis. Rupanya, ia tak bisa memenuhi keinginannya untuk membuat bangga para pendukung, teman, dan keluarganya saat itu.

Dari Pemain Muda hingga Legenda, Mereka Pernah Menangis di Lapangan

Dalam hal menangis di lapangan sepakbola, baik pemain muda maupun pemain legenda pernah melakukannya. Rasa sedih, sakit, hingga bahagia bisa menjadi penyebabnya.

Pada laga semifinal Piala AFF U-16 2024 Senin (1/7) lalu, Indonesia dipaksa menelan kekalahan 3-5 dari Australia. Usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan Solo berakhir, pemain muda Indonesia Evandra Floresta terlihat menangis di lapangan.

Kekalahan pada babak semifinal ini membuat Indonesia bertemu Vietnam pada perebutan juara ke-3 pada Rabu (3/7) sore ini. Semoga timnas muda kita bisa memberikan hasil terbaik, ya!

Kembali ke Cristiano Ronaldo. Tidak hanya pada Euro 2024, pemain Portugal ini juga pernah menangis pada pertandingan lain. Seperti pada babak final Euro 2016 saat Portugal menghadapi tuan rumah Prancis.

Ronaldo dipaksa keluar lapangan pada menit ke-25 karena cedera. Ia terlihat menahan rasa sakit dan menangis, serta hanya bisa menyaksikan rekan-rekannya bertanding dari pinggir lapangan.

Partai puncak Euro 2016 ini berhasil dimenangkan oleh Portugal. Gol semata wayang Eder pada menit 109, mengantarkan Portugal menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.

Para pemain top dunia lainnya juga pernah menangis di lapangan. Mulai dari Lionel Messi, Ronaldo Luis Nazario, hingga Diego Maradona.

Lionel Messi tak kuasa menahan tangisnya pada partai puncak Piala Dunia 2022 di Qatar. Saat itu, Messi berhasil mengantarkan Argentina menjadi juara dunia mengalahkan Perancis.

Laga puncak Piala Dunia 2022 yang berlangsung sangat menarik ini berhasil dimenangkan oleh Argentina melalui drama adu penalti dengan skor 4-2. Sebelumnya, Argentina dan Perancis bermain imbang selama 120 dengan skor 3-3.

Pada tahun 1999, Ronaldo Luis Nazario terkena cedera lutut saat membela Inter Milan. Pemain Brazil ini terlihat menahan rasa sakit dan meneteskan air mata di lapangan, sebelum dibawa keluar. Ronaldo harus absen selama enam bulan akibat insiden tersebut.

Pada partai final Piala Dunia 1990 di Italia, Argentina menelan kekalahan dari Jerman 0-1. Pemain bintang Argentina, Diego Maradona terlihat menangis saat menerima medali runners-up.

Tak Mengapa, Pria Juga Boleh Menangis 

Menangis di lapangan bukanlah tanda kelemahan, baik untuk atlet pria maupun wanita. Dalam dunia olahraga, tekanan fisik dan emosional yang dialami oleh para atlet sangat besar.

Mereka berlatih keras, menghadapi cedera, dan sering kali harus berjuang melawan ekspektasi yang sangat tinggi dari diri mereka sendiri, tim, pelatih, dan penggemar.

Ketika emosi tersebut mencapai puncaknya, air mata dapat menjadi cara alami bagi tubuh untuk melepaskan stres dan ketegangan.

Menangis di lapangan juga menjadi tanda dari dedikasi dan gairah yang mendalam terhadap olahraga yang mereka cintai.

Ketika seorang atlet menangis setelah kemenangan besar, kegagalan yang menyakitkan, atau bahkan cedera yang menghentikan karir mereka, itu menunjukkan betapa besar artinya situasi tersebut bagi mereka.

Emosi ini menunjukkan bahwa mereka juga manusia biasa. Tidak ada yang salah dengan mengekspresikannya, bahkan ketika sedang berada di hadapan ribuan penonton.

Menangis Bukan Tanda Kelemahan

Masyarakat sering kali memiliki stereotip gender yang membatasi bagaimana pria seharusnya mengekspresikan emosi mereka. Pria sering diajarkan untuk menekan perasaan mereka dan menghindari menunjukkan kelemahan.

Namun, semakin banyak atlet pria yang berani mematahkan stigma ini. Mereka tidak ragu untuk menunjukkan kerentanan mereka di depan umum.

Para atlet pria ini mengirimkan pesan bahwa keberanian untuk menunjukkan perasaan adalah bagian penting dari menjadi manusia yang utuh dan kuat.

Ini adalah langkah positif menuju penerimaan yang lebih luas. Juga, penghargaan terhadap ekspresi emosional dalam semua bentuknya.

Menahan emosi, termasuk air mata, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Pria yang menekan perasaan mereka cenderung mengalami lebih banyak stres, kecemasan, dan depresi. Air mata bisa berfungsi sebagai mekanisme untuk mengurangi tekanan emosional tersebut.

Memahami dan menerima air mata pria itu penting untuk kesehatan mental. Menangis itu wajar dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh Cristiano Ronaldo pada pesta bola Eropa tahun 2024 ini. 

Kira-kira, Cristiano Ronaldo bakal meneteskan air mata sedih atau bahagia di pertandingan perempatfinal saat Portugal bertemu Perancis, ya? Yuk, kita mata-matai saja Euro 2024 yang semakin seru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun