Disiplinnya lini pertahanan menjadi kunci utama kesuksesan Yunani di Euro 2004, meski harus menciptakan suasana pertandingan yang kurang menarik. ESPN bahkan memasang judul berita "How 'boring' Greece stunned the world to win Euro 2004" untuk menggambarkan kiprah Yunani di kancah Eropa dua dekade silam.
Bisakah Indonesia Memberi Kejutan seperti Yunani?
Tak ada salahnya Indonesia meniru Yunani, meski hanya memasang target lolos dari fase grup. Kuncinya adalah disiplin dalam pertahanan.
Dengan ranking FIFA terendah kedua dan rerata usia pemain termuda di antara kontestan lainnya pada Piala Asia 2023, maka bermain secara bertahan adalah pilihan yang paling pas.
Pada 3 uji coba terakhir, STy menerapkan pola permainan yang berbeda. Yakni, pola 4-4-2 saat dikalahkan Libya 0-4, pola 3-4-2-1 saat kembali kalah dari Libya 1-2, dan pola 3-4-3 saat takluk dari Iran 0-5. Formasi dengan 3 atau 4 pemain bertahan masih belum aman bagi Indonesia.
Karenanya, tak perlu ragu untuk menerapkan strategi parkir bus dengan memasang 5 pemain bertahan, terutama saat berjumpa Irak dan Jepang. Meski pertandingan akan terasa membosankan, setidaknya strategi parkir bus ini bisa menghindarkan Indonesia dari kebobolan.
Formasi dengan 5 pemain bertahan ini bisa menggunakan pola 5-3-2 dan 5-4-1 yang akan membuat rapatnya barisan pertahanan. Â Formasi ini membutuhkan kedisiplinan lini belakang yang ekstra tinggi.
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Yunani pernah memakai pola 5-4-1 saat berhadapan dengan Argentina pada fase grup. Setidaknya, Yunani berhasil menahan gempuran Argentina selama 75 menit, sebelum akhirnya kebobolan dua gol pada menit 76 dan 88.
Sedangkan saat bertemu Vietnam, Indonesia bisa menempatkan lebih banyak pemain tengah. Misalnya dengan pola 4-5-1 atau 3-5-2. Selain untuk membuat penguasaan bola yang baik di lapangan tengah, juga untuk menciptakan serangan balik dan mencuri gol.
Mari kita doakan Timnas Indonesia meraih hasil terbaik di Piala Asia 2023!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H