Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan masih ada sekitar 1 miliar perokok pada 2025. Mereka perlu mendapatkan solusi yang dapat membantu mereka untuk memiliki pilihan yang lebih baik daripada terus merokok. Sains dan teknologi bisa berperan dalam merancang solusi untuk masalah ini.
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memperkenalkan produk tembakau bebas asap IQOS ILUMA sebagai inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi. Peluncuran terbatas produk ini dilakukan di 10 kota besar di Indonesia. Inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI) ini disampaikan pada Paparan Publik Perseroan di Jakarta pada Senin (20/2/2023).
Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis mengungkapkan bahwa IQOS ILUMA merupakan produk unggulan dalam portofolionya. Indonesia dipilih menjadi negara pertama untuk peluncuran IQOS ILUMA secara terbatas di Asia Tenggara.
Lebih lanjut Vassilis Gkatzelis mengungkapkan bahwa para perokok dewasa yang memutuskan untuk tetap menggunakan produk tembakau sebaiknya mendapatkan akses terhadap inovasi dan teknologi. Hal ini untuk memberikan alternatif yang lebih baik bagi para perokok tersebut daripada terus merokok.
IQOS ILUMA Bebas Api, Asap, dan Abu
Perangkat IQOS ILUMA memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli. Jadi, tidak ada proses pembakaran sehingga tidak ada api, abu, dan asap. IQOS ILUMA dan perangkat IQOS sebelumnya mampu mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
Adanya SMARTCORE INDUCTION SYSTEMâ„¢ pada perangkat tersebut memungkinkan untuk melakukan pemanasan tembakau tanpa bilah pemanas. Sehingga, perangkat ini bisa menghadirkan pengalaman yang lebih konsisten tanpa residu tembakau dan tanpa perlu dibersihkan.Â
Inovasi terbaru tersebut menjadi bukti Sampoerna dan PMI yang berkomitmen terhadap riset dan pengembangan ilmiah untuk terus bertransformasi dan berinovasi dalam mengembangkan ragam portofolio produk tembakau inovatif bebas asap, termasuk IQOS.
Saat ini, produk bebas asap dari PMI telah tersedia di 73 pasar di seluruh dunia. Sebanyak 17,8 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok. Sedangkan di Indonesia, IQOS tersedia di 10 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda.
Melalui peluncuran terbatas ini, Vassilis juga memperkenalkan 3 tipe perangkat, yaitu IQOS ILUMA, IQOS ILUMA ONE, dan IQOS ILUMA PRIME. Hal tersebut memberikan pilihan bagi konsumen sesuai dengan kebutuhan dan pilihannya. Perangkat IQOS ILUMA secara eksklusif digunakan dengan batang tembakau TEREA SMARTCORE STICKSâ„¢. Tersedia 9 varian yang bisa didapatkan di gerai-gerai IQOS, serta IQOS.com.
Komitmen Investasi BerkelanjutanÂ
Sampoerna yang berdiri pada tahun 1913 merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai komitmen investasi berkelanjutan dan penciptaan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia. Penciptaan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan senantiasa menjadi komitmen Sampoerna. Namun, perusahaan ini hanya bisa mencapai tujuannya dengan menanamkan dan melakukan prinsip berkelanjutan. Karenanya, Sampoerna berupaya melakukan integrasi prinsip berkelanjutan dalam setiap aktivitas dan aspek bisnisnya.
Dalam transformasi bisnisnya, sejak tahun 2008 PMI telah menanamkan investasi lebih dari US$10,5 miliar dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap. Sebanyak lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, dan tenaga ahli lainnya ikut terlibat, termasuk dari Indonesia.Â
Penelitian tentang Penyebab Utama Penyakit Terkait Merokok
Beberapa dekade penelitian ilmiah menunjukkan bahwa penyebab utama penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya yang terdapat di dalam asap yang terbentuk selama proses pembakaran.Â
Ketika sebatang rokok dinyalakan, tembakau di dalamnya terbakar serta menghasilkan abu, panas, cahaya (energi), dan asap yang mengandung ribuan bahan kimia. Saat pembakaran tersebut, suhu di ujung rokok bisa naik di atas 800° C.Â
Suhu tinggi inilah yang kemudian memicu produksi lebih dari 6.000 bahan kimia yang sebagian di antaranya berbahaya atau berpotensi berbahaya. Dengan meniadakan pembakaran, maka pembentukan zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya bisa berkurang hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
Produk bebas asap tetap mengandung nikotin. Nikotin bersifat adiktif dan tidak bebas risiko. Namun, nikotin bukanlah penyebab utama dari penyakit yang disebabkan oleh rokok. Pembakaranlah yang menjadi penyebab utama.Â
IQOS ILUMA dan produk bebas asap lain adalah produk bagi para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menikmati produk tembakau/produk nikotin. Tujuannya adalah untuk memberikan mereka produk alternatif yang lebih baik ketimbang terus merokok.Â
"Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik. Perlu diingat bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau," tutup Vassilis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H