Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Siklus 12 Tahunan, Lahirnya Juara Baru di Piala Dunia 2022?

7 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:45 2358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kapten timnas Perancis, Hugo Lloris, mengangkat trofi Piala Dunia seusai laga final Piala Dunia 2018, 15 Juli 2018. (Foto: AFP/ODD ANDERSEN via kompas.com) 

Babak 16 besar Piala Dunia 2022 telah selesai. Sebanyak 8 negara lolos ke perempat final, yakni Belanda, Argentina, Inggris, Perancis, Kroasia, Brasil, Maroko, dan Portugal.

Dari 8 negara tersebut, 4 di antaranya pernah mengecap manisnya gelar Piala Dunia: Argentina, Inggris, Perancis, dan Brasil. 

Empat negara lainnya akan berjuang untuk menjadi juara baru pada ajang kejuaraan sepakbola paling bergengsi sealam semesta ini. Siapa yang akan melaju hingga ke final dan berhasil menjadi kampiun pada 18 Desember 2022 nanti?

Ada sebuah siklus unik dan menarik yang terjadi setiap 12 tahun, yang bisa menjadi pertimbangan untuk menganalisa siapa yang jadi juara di Qatar 2022.

1938

Siklus dimulai pada tahun Piala Dunia 1938 di Perancis. Di tahun ini, Italia berhasil meraih gelar kedua juara dunia setelah di partai final menundukkan Hungaria dengan skor 4-2. Italia sendiri meraih gelar pertamanya saat menjadi tuan rumah pada tahun 1934.

1950

Berselang 12 tahun kemudian, Uruguay juga meraih gelar kedua pada Piala Dunia 1950. Gelar perdana diraih Uruguay saat menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama tahun 1930.

Pada partai puncak tanggal 19 Juli 1950, La Celeste berhasil menumbangkan favorit juara sekaligus tuan rumah Brasil dengan skor 2-1 di Stadion Maracana, Rio De Janeiro. Dari final inilah kemudian lahir istilah Maracanazo, sebuah tragedi yang akan selalu dikenang oleh publik sepakbola Brasil.

1962

Siklus 12 tahunan membawa Brasil meraih gelar juara keduanya. Brasil meraih gelar pertama di Swedia (1958), dan berhasil mempertahankan gelar ini di Chile tahun 1962. Pada partai final di Stadion Santiago, Tim Samba menaklukkan Cekoslowakia 3-1.

1974

Giliran Jerman Barat yang beruntung mendapatkan siklus 12 tahunan ini saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1974. Tim Panser berhasil mengalahkan Tim Oranye Belanda dengan skor tipis 2-1 pada partai final di Munchen.

Gelar tahun 1974 ini adalah gelar kedua Jerman Barat. Gelar pertama diraih pada Piala Dunia di Swiss tahun 1954.

1986

Setelah meraih gelar pertama tahun 1978, tim Argentina mampu menjadi juara untuk kedua kalinya di Meksiko 1986. 

Partai final PD 1986 menjadi salah satu final paling menarik dalam sejarah Piala Dunia. Argentina berhasil menumbangkan Jerman Barat dalam pertandingan yang mendebarkan.

Argentina sempat unggul dua gol pada menit 23 dan 55, sebelum disamakan oleh Jerman Barat lewat dua gol di menit 74 dan 80. Argentina akhirnya mencetak gol ketiga di menit 83, dan mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir ditiup.

1998

Menjelang pergantian milenium, siklus 12 tahunan mulai berubah arah dengan lahirnya juara dunia baru. Pada Piala Dunia 1998, Perancis akhirnya mencicipi gelar pertamanya di depan pendukung sendiri.

Perancis begitu perkasa. Tak tanggung-tanggung, gawang Brasil dijebol 3 kali tanpa balas di partai final. Zinedine Zidane berhasil menciptakan dua gol pada partai puncak di Stade de France tersebut.

2010

Juara dunia baru kembali lahir di Afrika Selatan 2010. Pada piala dunia pertama di benua hitam ini, Spanyol mengalahkan Belanda di babak pamungkas dengan skor tipis 1-0 melalui babak perpanjangan waktu. Gol Spanyol dicetak oleh Andres Iniesta.

Lahir Juara Baru?

Piala Dunia di Qatar 2022 berjarak dua belas tahun setelah Spanyol menjadi juara pertama kalinya. Jika siklus 12 tahunan kembali terjadi, maka akan lahir juara baru di Qatar.

Menjelang babak perempat final, ada 4 negara yang belum pernah sekali pun menjadi kampiun. Yakni Belanda, Kroasia, Portugal, dan Maroko. Bagaimana peluang keempat negara ini untuk menjadi juara baru?

Dari keempat negara tersebut, Belanda memiliki catatan paling bagus. Belanda telah 3 kali menjadi finalis Piala Dunia, tapi selalu gagal menjadi juara. Tim Oranye kalah oleh Jerman Barat (1974), Argentina (1978), dan Spanyol (2010).

Di Qatar 2022, Belanda berhasil menjadi juara grup A dengan catatan 2 kali menang dan 1 kali imbang. Di babak 16 besar, Belanda sukses menghentikan Amerika Serikat dengan skor 3-1. Argentina akan menjadi lawan berat yang akan dihadapi Belanda di partai perempat final.

Kroasia adalah finalis Piala Dunia 2018 di Rusia, dan akhirnya kalah oleh Italia dengan skor 4-2. Di Qatar 2022, Kroasia menjadi runner up grup F. 

Kroasia mampu mengatasi Jepang di babak 16 besar melalui babak adu penalti. Di perempat final, ada Brasil yang akan dihadapi Kroasia.

Portugal adalah tim kuat Eropa yang belum pernah merasakan gelar juara dunia. Prestasi tertingginya adalah menjadi juara 3 di Piala Dunia 1966. 

Sedangkan di Qatar 2022, Portugal memuncaki grup H. Portugal kemudian berhasil menang dengan skor meyakinkan 6-1 saat berjumpa dengan Swiss di babak 16 besar.

Maroko menjadi kuda hitam di Qatar 2022 ini. Lolos ke babak perempat final tahun ini adalah prestasi terbaik Maroko dalam keikutsertaannya di Piala Dunia. 

Penyisihan grup F, Maroko berhasil memberikan kejutan dengan memuncaki klasemen dan mengungguli tim besar seperti Belgia dan Kroasia.

Pertahanan kuat menjadi ciri khas Maroko untuk menghadapi tim-tim kuat dunia. Sampai babak 16 besar berakhir Maroko baru kemasukan 1 gol, rekor paling bagus di antara tim-tim lain yang lolos ke perempat final.

Pada babak 16 besar tadi malam, kejutan kembali dibuat Maroko yang menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti dengan skor 3-0. 

Tak tanggung-tanggung, 3 penendang dari Spanyol tak mampu membobol gawang Maroko. Di perempat final, Maroko akan diuji oleh Portugal, tim yang telah memiliki produktivitas tinggi dengan mencetak 12 gol sampai sejauh ini.

Apakah siklus 12 tahunan akan kembali terjadi dan melahirkan juara baru Piala Dunia? Kita lihat dan nikmati saja 8 pertandingan seru yang tersisa di Piala Dunia 2022 ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun