Toyota C+Pod ini termasuk dalam jenis BEV (Battery Electric Vehicle), yaitu mobil listrik murni yang berbasis baterai. Ukurannya terbilang mungil, yaitu memiliki panjang 2.490 mm, lebar 1.290 mm, dan tinggi 1.550 mm. Dengan radius putar sekitar 3,9 m, C+Pod mampu bermanuver di jalan sempit serta mudah ketika diparkir.
Toyota C+pod yang diperkuat dengan baterai Lithium Ion 51 Ah / 177,6 Volt / 9,06 kWh ini mampu melaju hingga kecepatan 60 km/jam. Daya jelajah baterai tersebut sekitar 150 km dalam sekali pengisian daya (WLTC mode).
Keunikan lainnya dari kendaraan yang ditujukan untuk mobilitas jarak dekat ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai genset. Sehingga, tenaga mobil ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber penerangan jika terjadi listrik padam atau bencana alam.
Prius PHEV
Kendaraan elektrifikasi berikutnya yaitu Prius PHEV. Â Sesuai namanya, unit ini termasuk dalam jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Toyota Prius PHEV adalah pengembangan dari Toyota Prius HEV. Secara sistem kerja, tidak ada beda antara Prius HEV dan Prius PHEV. Namun, Prius PHEV dilengkapi dengan koneksi listrik yang membuatnya dapat melakukan pengisian listrik langsung ala BEV (Battery Electric Vehicle).
Prius PHEV memiliki charger listrik sehingga pengguna bisa langsung melakukan pengisian ulang baterai di stasiun pengisian listrik atau di rumah. Mobil ini juga mampu beroperasi full electric sepanjang waktu bermodalkan mode EV (Electric Vehicle).
Dengan demikian, jarak tempuh akan semakin jauh saat mode elektrik aktif. Selain itu juga menghemat bensin dan ramah lingkungan karena motor bakar tidak bekerja (tidak menghasilkan emisi gas buang).
Kehadiran motor listrik dan motor bakar pada Prius PHEV mampu menjaga performa mobil tetap optimal di berbagai kondisi jalan. Dukungan dari motor bakar akan membantu motor listrik ketika melaju di medan yang naik turun seperti di jalan pegunungan, atau ketika butuh tenaga ekstra saat mendahului kendaraan lain.
