Nama Mandalika begitu tenar akhir-akhir ini. Kehadiran Sirkuit Mandalika di Lombok, NTB banyak dibicarakan oleh banyak orang. Foto-foto sirkuit ini pun berseliweran di media sosial. Salah satu foto paling ikonik yaitu saat Pak Jokowi menjajal sirkuit tersebut. Di atas kuda besi Kawasaki W175, beliau mencoba sirkuit sepanjang 4,3 kilometer ini.
Ada kebanggaan tersendiri saat saya melihat sirkuit megah ini. Beberapa hari ke depan Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran adu balap World Superbike. Setelah Kejuaraan Dunia Superbike, seri MotoGP juga akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika tahun 2022. Terakhir kali, Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP pada tahun 1996 di Sirkuit Sentul. Valentino Rossi jadi jawara saat itu. Sayang sekali, The Doctor baru saja pensiun. Sehingga, tak mungkin kita menonton aksinya di Mandlika nanti.
Saya baru dua kali datang ke Pulau Lombok. Tidak di Mandalika, tetapi di Rinjani dan Senggigi. Meski berkunjung sebentar saja, kenangan akan indahnya Pulau Lombok tak akan pernah terlupa.
Pulau Lombok punya banyak keindahan alam. Mulai dari pantai, hingga gunungnya. Semuanya memesona. Tak salah jika pemerintah menetapkan Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP). Penetapan DSP Mandalika ini akan membuat potensi wisata yang ada bisa secara optimal dikembangkan.
Sirkuit Mandalika memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Ia hadir di momen yang tepat tatkala kurva pandemi telah melandai dan orang-orang mulai melakukan aktivitas luar ruang seperti traveling. Ia juga hadir di momen yang tepat ketika sport tourism tengah naik daun dalam industri pariwisata saat ini.
Sport tourism menjadi sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat. Banyak wisatawan tertarik pada olahraga, baik sebagai peserta maupun sebagai penonton. Data Kemenparekraf menyebutkan pertumbuhannya 6 persen per tahun dengan nilai USD 600 miliar. Kontribusinya 25 persen dari total penerimaan industri perjalanan dan pariwisata nasional.
Selain balapan di Mandalika, banyak event olahraga lain yang dilaksanakan di Lombok. Misalnya di Taman Nasional Gunung Rinjani yang kerap dipergunakan untuk trail running (belari di alam terbuka). Gunung Rinjani dengan perbukitan di sekitarnya tentu menawarkan keindahan sekaligus tantangan bagi peserta lomba.
Tak hanya di gunung, pantai-pantai di Lombok juga menjadi tempat menarik untuk berlari. Ada Mekaki Marathon, Mandalika Marathon, dan Lombok Marathon.
Saya punya keinginan untuk bisa mengikuti salah satu lomba lari di Lombok, serta menjadikannya sebagai event favorit seperti Jakarta, Jogja, Borobudur, atau Bali Marathon yang pernah saya ikuti. Tentunya tidak untuk mengejar podium. Hanya sebagai peserta penggembira, untuk berolahraga sambil berwisata.