"Iya, Ma. Yuda mau beres-beres dulu. Daah, Ma, Pa!"
Sebuah pengalaman yang tak akan Yuda lupakan seumur hidup, bahwa ia terkena penyakit yang menyerang seluruh dunia ini. Berada di rumah sakit selama satu bulan tentu tidak mengenakkan. Ia tidak bisa bertemu siapa-siapa, kecuali dokter dan perawat dengan pakaian tertutup yang bergiliran datang tiga kali sehari. Beruntung, mereka cukup ramah dan baik.
Entah mengapa, tetiba ada perasaan sedih menyelinap. Tak lama lagi Yuda harus meninggakan orang-orang yang luar biasa itu. Mereka yang tidak kenal lelah terus berjuang merawat pasien positif Covid-19. Para nakes yang berkorban waktu dan tenaga, bahkan harus menahan rindu dan tidak bertemu keluarga sekian lama. Sebuah dedikasi tak ternilai.
Suster Maya masuk ke ruangan.
"Dik Yuda, proses administrasi sudah selesai. Ini berkas-berkasnya."
"Terima kasih, Suster."
"O, ya, kapan rencana pulang?"
"Sebentar lagi, Suster. Ini baru mau pesan taksi online."
"Salam untuk keluarga."
"Terima kasih, Suster. Salam untuk Dokter Rini dan semua suster yang telah merawat Yuda. Sampaikan terima kasih Yuda buat mereka."
"Baik, nanti saya sampaikan. Maaf, tidak bisa lama-lama di sini. Masih ada tugas yang lain."