Ia kemudian dirawat di sebuah rumah sakit. Di tempat ini Amos pertama kali mendengar musik opera yang diputar oleh seorang pasien pria di kamar sebelah.
Amos kemudian menghabiskan tahun-tahun sekolah pertamanya di sebuah institut khusus tuna netra. Talenta suara Amos ditemukan oleh guru sekolahnya ketika Amos dan teman-temannya bernyanyi dalam sebuah rendisi.
Sang paman Giovanni (Ennio Fantastichini) memperkenalkan Amos lebih lagi kepada opera. Amos mengikuti dan memenangkan talent show dengan membawakan "O Sole Mio". Amos juga turut bernyanyi dalam sebuah pernikahan di gereja.
Namun saat menyanyikan "Ave Maria", Amos gagal membawakan lagu tersebut dengan baik. Ia merasa terpukul.
Setelah beranjak remaja, Amos (Toby Sebastian) masuk ke sekolah hukum. Ia tidak belajar musik lagi, walaupun masih sering tampil untuk benyanyi dan main piano di bar.
Pada suatu ketika, di bar tersebut ada keluarga yang merayakan ulang tahun putrinya bernama Elena (Nadir Caselli). Elena tertarik dengan suara Bardi, dan akhirnya mereka menjalin hubungan kasih dan menikah.
Seorang tukang stem piano kemudian memperkenalkan Amos kepada Maestro (Antonio Banderas). Maestro membuat Amos semakin mahir dalam bernyanyi, hingga akhirnya Amos Bardi meraih kesuksesan sebagai penyanyi tenor.
Dialog Penuh Makna
Banyak dialog dalam film The Music of Silence ini yang penuh makna dan puitis. Salah satu dialog yang membuat bakal penonton terharu ketika Amos kecil pertama kali mengalami kebutaan.
Saat itu Amos tengah bersama ayah, ibu, dan adiknya di halaman rumah. Begitu menyadari pandangannya menjadi gelap, Amos berteriak histeris, "Tolong aku, Mama! Tolong aku! Mataharinya pergi, kemana perginya?"