Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Perginya Sang "Ambyarsador" of Broken Heart

5 Mei 2020   21:57 Diperbarui: 5 Mei 2020   22:27 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu sing wis nuntun uripku, sing nresnani aku saking suku tekane rambutku
Ibu ora kendhat ndongaku, aku ra lali wektu terus yen isih ono nyawaku
Tak eling tresno lan ngendikamu sing gawe tentrem batinku

Menikmati lagu-lagu campursari dari Didi Kempot setidaknya bisa membuat saya lebih rileks. Ada semacam energi yang bisa membuat saya lebih tegar di tengah pandemi ini. Di saat hidup yang seakan-akan ambyar, namun semangat tidak boleh hilang.

Lagu-lagu Didi Kempot mengena di hati, menjadi ambassador bagi orang-orang yang tetap terus mencoba menyungging senyum dalam kenelangsaan hati.

Beberapa lagu dari The Godfather of Broken Heart tersebut seperti Ora Bisa Mulih dan Pamer Bojo bahkan saya kutip lirik-liriknya, dan menyematkannya di beberapa tulisan di blog ini sebelumnya.

Innalillahi wa innailaihi rojiun

Selasa pagi berbagai group WA yang saya ikuti mengabarkan berita dukacita. Sangat mengejutkan. Hampir tak percaya rasanya, mendengar Didi Kempot berpulang.

Saya segera menyalakan televisi, mengikuti siaran breaking news yang mengabarkan secara langsung peristiwa dukacita tersebut. Mulai dari Rumah Sakit Kasih Ibu di Solo tempat almarhum Didi Kempot menghembuskan nafas terakhir, hingga pemakaman di Ngawi, Jawa Timur sekitar jam 2-3 sore tadi.

Kepergian Didi Kempot menjadi hal berat, selain pandemi yang harus dihadapi saat Ramadan kali ini. Saat menulis ini, saya sambil mendengarkan lagu-lagu amarhum dan membayangkan wajahnya yang bersahaja.

Selamat jalan, Mas Didi Kempot, sang 'ambyarsador' of broken heart.
Semoga amal dan kebaikanmu diterima oleh Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun