Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengamati Grafik Virus Corona di Berbagai Negara

14 Maret 2020   03:28 Diperbarui: 22 April 2020   12:14 3201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumbe: Worldometers
Sumbe: Worldometers
Italia pertama kali terjangkit Corona dikonfirmasikan pada 31 Januari 2020. Hingga saat ini telah terjadi 17.660 kasus, dengan di antaranya 1.266 orang meninggal dunia dan 1.439 orang sembuh.

Grafik Corona di Italia mengalami peningkatan drastik pada 28 Februari, atau 4 minggu setelah kasus pertama dikonfirmasi. Dan hingga saat ini grafik masih naik, belum menunjukkan tanda-tanda mulai melandai.

Sumber: Worldometers
Sumber: Worldometers
Bagaimana dengan Indonesia?

Worldometers sendiri belum merilis grafik Corona di Indonesia. Bisa jadi karena data-datanya masih kecil dan virus Corona 'baru' masuk ke Indonesia 2 minggu lalu, saat Bapak Jokowi mengumumkannya pada 2 Maret 2020.

Namun kita bisa belajar dari grafik Corona yang terjadi di negara lain yang naik setelah 10 hari - 4 minggu sejak pertama kali terkonfirmasi. Tiongkok, Korea Selatan, dan Italia mengalami kenaikan yang signifikan setelah 4 minggu. Sementara Iran lebih cepat, yaitu 10 hari saja.

Di Tiongkok sendiri, kenaikan jumlah kasus Corona secara drastis tersebut terjadi selama 4 minggu. Dan setelah total jangka waktu 8 minggu sejak pertama kali dilaporkan terjadinya kasus Corona, grafiknya melandai kembali hingga hari ini.

Sementara grafik kasus Corona di Korea Selatan, Iran, dan Italia masih menunjukkan trend naik. Apakah grafik naik di tiga negara ini akan terjadi selama 4 minggu (seperti Tiongkok), kita belum tahu.

Hari Jumat (13/3), terjadi kenaikan kasus Corona yang luar biasa di Indonesia. Dari sebelumnya 34 kasus, naik 35 kasus lagi menjadi 69. Melihat kasus di negara lain, besar kemungkinan kenaikan drastis ini akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

Kita tentu beharap agar kenaikan drastis tersebut (seandainya benar), tidak belangsung dalam waktu lama. Perlu perhatian dan upaya dari pemerintah dan pihak terkait lainnya, agar kenaikan tersebut bisa dihentikan secepatnya hingga grafiknya melandai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun