Kondisi jalanan Yogyakarta tak begitu macet malam itu, mungkin karena saat itu bukan akhir pekan. Dari Jalan Parangtritis kami berbelok ke arah timur, masuk ke Prawirotaman. Tibalah kami di lokasi Tempo Gelato yang baru, yang berada di sisi selatan jalan. Lokasi lama Tempo Gelato Prawirotaman berseberangan dengan lokasi baru tersebut.
Bangunan baru terlihat begitu artistik dengan bagian depannya yang didominasi oleh kaca, sehingga suasana di dalam ruangan bisa terlihat dari halaman parkir. Sebuah jam dinding besar dengan angka-angka romawi dan tulisan "Tempo Gelato" berada di bagian atas bagian luar bangunan tersebut.
Ada sekitar 30-an pengunjung malam itu, tak terlalu sesak. Kami menuju kasir, tempat di mana kami memesan dan  membayar langsung gelato yang dipesan. Untuk menikmati dua rasa gelato dalam cup, harganya Rp 25.000, sedangkan dua rasa gelato menggunakan cone harganya  Rp 30.000. Jika belum cukup, kita bisa memilih ukuran cup lainnya yaitu medium, big, dan ekstra big.
Sekilas, tampilan gelato ini mirip seperti es krim. Yang membedakan keduanya yaitu pada teksturnya, di mana gelato lebih padat dan lembut daripada es krim. Selain itu, kandungan lemak dalam gelato lebih rendah (4-8%) dari pada es krim (16%).
Interior Tempo Gelato menarik dan instagramable yang memungkinkan pengunjung bisa berfoto di setiap sudut ruangan. Banyak foto yang dipajang di dinding ruangan. Bila diperhatikan, foto-foto tersebut adalah foto-foto pengunjung dengan berbagai ekspresi sambil menikmati gelato.
Usai puas menikmati gelato, kami menuju ke arah keraton dari sisi selatan. Setelah melewati Plengkung Gading, tibalah kami di alun-alun kidul. Jika kita ingin menikmati suasana Yogyakarta di waktu malam namun terlalu 'bosan' dengan Malioboro yang padat, maka alun-alun kidul bisa menjadi pilihannya.
Selain mengendarai kendaraan hias tersebut, kita juga bisa menuju bagian tengah alun-alun untuk menikmati permainan yang disebut masangin, atau masuk dua beringin. Dengan mata tertutup, kita berjalan lurus sekitar 25 meter menuju tengah-tengah dua pohon beringin yang ada di alun-alun tersebut.
Bagi teman-teman kompasianer yang merencanakan liburan ke Yogyakarta, mencicipi lembutnya gelato dan menikmati santai malam di alun-alun kidul bisa dijadikan agenda. Dan liburan akan semakin lengkap dengan menginap di Hotel Cordela Kartika Dewi yang berlokasi di Jalan Bhayangkara No. 35 Yogyakarta. Tak hanya nyaman, menginap di hotel ini juga bikin tenang karena kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Hotel Cordela Kartika Dewi menjadi bagian dari Omega Hotel Management. Omega Hotel Management memiliki sejumlah hotel yang tersebar di kota-kota di pulau Sumatera dan Jawa. Hotel Cordela Kartika Dewi letaknya cukup strategis, dekat dengan kantor pemerintahan dan pusat perbelanjaan di kota Yogyakarta. Menginap di hotel ini menjadi pilihan tepat saat kita berkunjung ke Yogyakarta, baik untuk keperluan bisnis maupun liburan.
Jadi, saat teman-teman berkunjung ke Yogyakarta untuk bisnis maupun liburan, sertakan juga menginap di Hotel Cordela Kartika Dewi dalam agendamu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H