Pada setiap 100 gram ikan bandeng, setidaknya terdapat kandungan nutrisi dan vitamin seperti kalori (123 kal), lemak (4,8 gram), protein (20 gram), fosfor (150 mg), kalium (271,1 mg), kalsium (20 mg), zat besi (2 mg), natrium (67 mg), vitamin A (45 mcg), vitamin B1 (0,05 mg), hingga vitamin B2 (0,2 mg). Selain itu, ikan bandeng atau milkfish ini kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang baik untuk kesehatan tubuh.
Karenanya, ikan bandeng memiliki beragam manfaat seperti untuk menjaga daya tahan tubuh (karena kandungan zat besi dan vitamin A), merawat tulang dan gigi (kalsium, fosfor), merawat fungsi ginjal (vitamin B12), dan menurunkan kadar kolesterol (asam lemak omega-3).
Manfaat lainnya ialah untuk mencegah penyakit jantung coroner (asam lemak omega-3, omega-6), menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya (protein, asam lemak omega-3, omega-6), mencegah radang sendi (asam lemak omega 3), dan merawat fungsi mata (vitamin A).
Sementara itu, ikan kembung juga kaya akan fosfor, iodine, asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, protein, selenium, vitamin ( B2, B6, B12, D). Bahkan kandungan omega-3 pada ikan kembung ini lebih banyak dibandingkan ikan salmon. Ikan kembung memiliki omega-3 sekitar 2,6 gram, sementara ikan salmon 1,4 gram. Omega-3 ini dipercaya bisa memperpanjang umur.
Manfaat dari mengonsumsi ikan kembung antara lain memperpanjang umur (asam lemak omega-3), mengendalikan kadar gula darah (asam lemak omega-3, omega-6), menjaga kesehatan tulang (fosfor, vitamin D), membantu menurunkan berat badan (asam lemak omega-3), dan mencegah penyakit jantung dan stroke (asam emak omega-3, omega-6).
Namun, kadang kita masih enggan untuk mengonsumsi ikan lokal seperti bandeng atau kembung. Masih ada anggapan bahwa makan ikan lokal kalah bergengsi dibandingkan ikan impor seperti salmon. Padahal, ikan kembung memiliki kandungan omega-3 lebih tinggi daripada salmon.
Rasa gengsi juga bisa timbul karena ikan lokal identik dengan masakan 'kelas warteg'. Ikan kembung dan bandeng biisa dengan mudah kita temukan di warung makan di pinggir jalan. Sementara ikan salmon biasanya disajikan di restoran Jepang dan restoran mewah lainnya.
Padahal jika kita mau obyektif, dengan mengonsumsi ikan lokal yang lebih murah harganya maka kita bisa menghemat pengeluaran dengan tetap mendapatkan nilai gizi yang baik. Juga, dengan mengonsumsi ikan lokal ikut membantu perekonomian para nelayan di tanah air.
Jadi, masihkah kita enggan mengonsumsi ikan lokal?
--
Tim Pecinta EPL
Satto Raji
Daniel Mashudi
Rizki Rakhmat