Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penilaian 100 Hari Kerja Presiden, dari Mana Asalnya?

29 Januari 2020   13:18 Diperbarui: 30 Januari 2020   05:57 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barack Obama, seperti halnya FDR yang memulai pemerintahan pada masa krisis, mampu mendapatkan persetujuan kongres untuk menandatangani paket stimulus senilai US$ 787 juta, the American Recovery & Reinvestment Act, pada masa 29 hari pemerintahannya.

Meski sukses, Obama mengatakan, "Seratus hari pertama memang penting. Tetapi, mungkin saja seribu hari pertama yang bakal membuat perubahan." Obama kurang setuju jika penilaian kinerjanya dilakukan pada 100 hari pertama, padahal pencapaian Obama tergolong bagus.

Jumlah undang-undang yang disahkan selama masa 100 hari juga menjadi perbandingan bagi presiden-presiden AS. FDR berhasil mengesahkan 76 undang-undang, diikuti oleh presiden Harry S. Truman (55), dan Donald Trump (28). Sementara George W. Bush paling sedikit (7).

100 Hari Kerja Presiden Indonesia

Rakyat Indonesia sendiri sebelumnya tidak pernah menuntut dalam kurun waktu 3 bulan awal akan ada hasil yang dilakukan oleh seorang presiden. 

Presiden SBY dikenal ketika membuat janji 100 hari kepada rakyat pada masa kampanye Pilpres 2004.

Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 menjadi bencana alam besar yang terjadi pada masa awal pemerintahan SBY-JK, yang memakan korban tewas sedikitnya 200 ribu jiwa. 

Program 100 hari SBY pun diokupasi oleh bencana. Kritik pers dan publik atas hasil dari 100 hari pertama, dianggap SBY cukup fair.

Kasus Century yang mencuat pada masa pemerintahan pertama SBY, menjadi sorotan pubik terhadap kinerja 100 hari kerja SBY pada masa pemerintahan keduanya. Tak heran, citra pemerintahan SBY-Boediono terpengaruh akibat pemberitaan luas media dalam kasus Century tersebut.

Selanjutya, pemerintahan Jokowi-JK maupun Jokowi-Ma'ruf tidak mengenal program 100 hari kerja. Yang dikenal adalah rencana kerja untuk 5 tahun. Namun, penilaian publik tetap saja ada terhadap 100 hari masa kerja.

Pada masa 100 hari kerja Jokowi-JK, kenaikan dan penurunan harga BBM menjadi topik yang hangat diperbincangkan. BBM sempat mengalami kenaikan harga 1 kali, namun selanjutnya turun harga 2 kali mengikuti harga minyak dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun