Di kekuatan udara, Indonesia memiliki 451 pesawat, 41 di antaranya pesawat tempur, 65 pesawat serang, 200 helikopter. Di darat, Indonesia punya 315 tank, 1.300 kendaraan lapis baja, 497 artileri manual dan otomatis, dan 36 proyektor roket/misil. Sedangkan di laut, Indonesia memiliki asset sebanyak 221.
Sementara itu, Tiongkok memiliki kendaraan tempur sebanyak 3.187 pesawat, Â di mana 1.222 merupakan pesawat tempur, 1.564 pesawat serang, 1.004 helikopter, 281 helikopter serang.Â
Tiongkok juga memiliki 13.050 tank, 40.000 kendaraan lapis baja, 4.000 artileri otomatis, 6.246 artileri manual, dan 2.050 proyektor roket/misil. Aset tiongkok di laut sebanyak 714, di antaranya ada 1 kapal induk.
Sumber daya minyak dan anggaran pertahanan
Dari data-data GFP di atas, Indonesia tertinggal jauh dari Tiongkok. Namun bagaimana jika kekuatan Indonesia digabung dengan kekuatan negara-negara ASEAN lainnya yang berkepentingan di perairan Natuna, yakni Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei?
Data GFP untuk negara-negara ASEAN tersebut adalah sebagai berikut:
Apakah Vietnam sudah mengantisipasi jika terjadi perang, misalnya dengan Tiongkok yang memang letaknya tidak jauh dari Vietnam?
GFP sendiri tidak mengeluarkan data untuk Brunei, mungkin karena kekuatan militernya kecil atau bisa diabaikan.