Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Layangan Putus, Ini Bahaya yang Mengintai!

5 November 2019   21:47 Diperbarui: 5 November 2019   21:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian juga bisa dialami para pemburu layangan putus akibat tertabrak di jalanan. Karena terfokus terhadap layangan putus yang dikejara, seseorang menjadi tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya.

Salah satu kecelakaan terjadi di Bandung, di mana seorang bocah SD tersambar kereta api saat mengejar layangan putus. Korban akhirnya meninggal dunia, tragis!

Kesetrum listrik

Layangan putus akan terombang-ambing tak menentu, hingga akhirnya berhenti karena tersangkut sesuatu. Seorang pemuda di Pontianak tewas tersengat listrik saat mengejar layangan. 

Ia tewas akibat tersetrum listrik saat mengejar layang-layang yang menggunakan tali kawat. Korban sudah tewas di tempat, dengan luka bakar di bagian tangan kirinya.

Listrik padam

Saat layangan putus dan tersangkut jaringan listrik, hal ini bisa mengakibatkan listrik akan padam. Setiap listrik padam akibat layangan putus tersebut, akan ada ribuan pelanggan yang tidak teraliri energi listrik paling tidak selama 1 jam. PLN mengaku dirugikan hingga Rp 500 juta/bulan

Mengganggu Penerbangan

Layangan putus juga bisa mengganggu penerbangan. Makanya, bermain layangan dilarang di wilayah sekitar Bandar udara. Tidak hanya layangan, memainkan drone, balon udara, dan laser juga dilarang karena membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Kira-kira bahaya apa lagi yang bisa ditimbulkan oleh layangan putus ini, ya?
Di balik asyiknya main layangan, kita perlu juga mewaspadai bahaya yang mengintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun