Ternyata ia bukanlah karyawan bank, melainkan pengemudi ojek. Kepura-puraannya menjadi karyawan bank tersebut semata-mata untuk menyenangkan sang ibunda yang memang menginginkannya berprofesi sebagai banker, sebagaimana profesi almarhum sang ayah.
Sakkarin kemudian bertemu dengan kawan sekolahnya dulu bernama Jai (diperankan oleh Sanathachat Thanapatpisal). Jai bekerja di bank, dan memiliki atasan sekaligus kekasih bernama A (diperankan oleh Pramote Pathan).Â
Di sisi lain, Sakkarin menyukai Jai meskipun Jai sudah punya kekasih, A. Sementara itu, A ternyata mendua hati dan ternyata malah menyukai wanita lain yang juga bekerja di bank tersebut.
Kekonyolan-kekonyolan pun terjadi. Misalnya ketika ibunda Sakkarin mengundang teman-teman Sakkarin datang ke rumah di Ayutthaya. Dengan cerdik, teman-teman Sakkarin sesama pengemudi ojek datang dengan mengenakan seragam bank.
Pada akhirnya kebohongan Sakkarin terungkap. Ibundanya tahu apa profesi Sakarin sebenarnya. Bahkan sang nenek jatuh pingsan. Adegan Sakkarin, nenek, dan ibunya yang berada di atas sepeda motor seperti di awal film ternyata mengambarkan ketika mereka terburu-buru menuju rumah sakit.
Secara keseluruhan, film Bike Man ini cukup menghibur. Penonton akan dibuat tertawa sepanjang film dengan adegan, dialog, dan aksen Thailand yang khas dan menurut saya cukup lucu. Pesan moral dari film ini adalah kejujuran merupakan hal penting, sepahit apapun kita menerimanya.