Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia saat ini. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, dan hampir 90% beragama Islam. Kondisi ini menjadi potensi yang baik bagi Indonesia untuk mengembangkan industri berbasis halal. Namun sayangnya, industri halal di dalam negeri saat ini masih kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia.
Menurut data Global Islamic Economy Repot 2016-2017 dan 2017-2018, Indonesia menempati ranking 10 dari 15 negara untuk bidang ekonomi syariah. Ranking tersebut masih tidak berubah pada laporan tahun 2018-2019 yang dirilis pada akhir Oktober 2018 lalu.
Global Islamic Economy Report disusun oleh Thomson Reuters yang berkolaborasi dengan DinarStandard dan didukung oleh Dubai Capital of Islamic Economy. Laporan tersebut menampilkan pandangan yang komprehensif terhadap ekonomi Islam berikut potensi di masa mendatang terkait dengan pertumbuhan industri dan investasi.
![Global Islamic Economy Report 2018/2019](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/28/islamic-gie-1-5d656eea0d823010c763a972.jpg?t=o&v=770)
Dalam report 2018-2019 tersebut, Malaysia menempati urutan teratas dalam Global Islamic Economy Indicator Score dengan nilai 127, mengungguli negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, dan lainnya. Sementara itu, Indonesia mendapatkan skor 45 dan berada pada peringkat 10 dari 15 negara.
Laporan tersebut juga memerinci lebih lanjut terhadap 6 cakupan yaitu halal food, Islamic finance, halal travel, modest fashion, halal media and recreation, serta halal pharmaceuticals and cosmetics. Malaysia dan Uni Emirat Arab bersaing di peringat atas untuk 6 cakupan tersebut.
![GIE Indicator Score](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/28/islamic-gie-indicator-score-5d656f2d0d82307cf008bc23.jpg?t=o&v=770)
Indonesia masih tertinggal dibandingkan Malaysia. Lemahnya regulasi dan fasilitas menyebabkan pengembangan ekonomi syariah di dalam negeri terkendala.
Kendala lainnya yang dihadapi Indonesia yaitu rendahnya pemahaman masyarakat akan produk halal dan jasa halal, rendahnya keterhubungan sektor keuangan syariah sebagai bahan bakar potensial dari industri halal, belum mampunya level produksi memenuhi peningkatan konsumsi dalam negeri akan produk halal, belum optimalnya pemanfaatan teknologi, serta standar halal yang belum dapat menyesuaikan kebutuhan baik di level nasional maupun global.
Muslim Life Fest 2019
Meskipun saat Ini Indonesia belum menjadi produsen unggulan, sejumlah lembaga dan perusahaan di Indonesia berupaya membangun dan merawat komitmen terhadap industri halal.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri halal dan membangun kesadaran menjalankan halal lifestyle, sebuah pameran industri dan gaya hidup halal bertajuk Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) 2019 digelar akhir Agustus 2019 ini.
Pameran tersebut diselenggarakan oleh LIMA Event, yang berkolaborasi dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII) dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT).
Muslim Life Fest 2019 yang diselenggarakan pada 30 Agustus - 1 September 2019 di Jakarta Convention Center ini memiliki tujuan untuk mengembangkan industri halal menjadi besar. Pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media dan startup berbasis syariah.
![Sumber: MuslimLifeFest.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/28/muslimfest080819-5d656f690d823014b27db702.jpg?t=o&v=770)
Pameran ini terinpirasi dari MIHAS (Malaysia International Halal Showcase), sebuah pameran dagang industri halal bertaraf internasional yang selama 12 tahun terakhir telah menarik lebih dari 31.2406 pengunjung dari seluruh dunia. Pameran ini selalu dinantikan oleh pelaku industri, produsen, distributor, dan pembeli produk halal.Â
Bagi para startup, Muslim Life Fest 2019 bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan mengikuti ajang kompetisi social entrepreneurship. Sementara untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabbers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal mengingat bisnis busana muslim memiliki prospek yang sangat cerah.
Bagi msyarakat yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam. Pameran ini juga menampilkan Pusat Jajanan Halal di mana pengunjung akan diperkenalkan profesi khusus untuk peracik makanan halal yang telah mendapatkan sertifikasi kompetensi food handler.
Pameran ini menggabungkan konsep B to C dan B to B yang konfrehensif langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim. Indonesia Muslim Lifefest ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah berkumpul untuk bersama memajukan industri syariah Indonesia dan bisa menjadi trend setter pameran industri halal di Indonesia.
Rekan-rekan kompasianer jangan sampai ketingalan untuk mengunjungi pameran yang sangat menarik ini bersama keluarga. Sudah saatnya Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia bukan lagi sebagai pasar semata. Jadikan Muslim Life Fest 2019 sebuah optimisme menuju pemain utama dalam industri berbasis halal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI