Tidak heran budget produksi ini menjadi pertimbangan bagi produser untuk membuat film. Jika film tanah air yang bertema drama atau horor saja sudah bisa menarik minat penonton untuk datang ke biskop, untuk apa membuat film berbiaya tinggi seperti animasi yang belum tentu disukai masyarakat? Idealisme perlu ditinjau ulang dengan kalkulasi bisnis.
Tidaklah heran, keinginan untuk melihat film animasi karya anak bangsa bisa hilir-mudik di layar lebar masih menjadi mimpi sampai saat ini. Namun demikian, asa terhadap film animasi tersebut di masa mendatang tetaplah ada. Perkembangan teknologi digital, kemampuan sumber daya manusia, perubahan selera penonton, serta pertumbuhan ekonomi semoga bisa mewujudnyatakan mimpi dan asa terhadap film animasi tanah air di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H