Jumat 21 Juni 2019 yang lalu saya berkunjung ke bioskop CGV di Grand Indonesia. Sebuah tiket untuk menonton saya peroleh dari Komik Kompasiana, setelah saya terpilih menjadi pemenang kuis yang diadakan oleh komunitas tersebut di grup Facebook. Sedikit informasi saja yang saya dapatkan mengenai film "Parasite" yang akan saya saksikan, yaitu bahwa film dari Korea Selatan ini berhasil memenangkan Festival Cannes 2019.
Saya sendiri tidak berusaha mencari tahu lebih lanjut perihal film tersebut. Sementara di linimasa media sosial juga tidak ada gembar-gembor atau euforia yang saya baca tentang Parasite ini. Sebuah ironi untuk sebuah film yang memenangi sebuah festival internasional. Sangat bertolak belakang dengan euforia film-film superhero dari Hollywood yang bahkan saya sampai eneg melihat saking banyaknya spoiler di media sosial.
Suasana studio CGV pada Jumat sore itu cukup ramai, apalagi menjelang libur akhir pekan. Yang tidak biasa dari tayang perdana atau premier film yang beberapa kali saya ikuti, yaitu bahwa sore itu saya melihat cukup banyak penonton berkewarganegaraan Korea yang hendak menyaksikan Parasite. Kebanyakan mereka berpenampilan rapi jika dibandingkan dengan penonton tanah air yang berpenampilan kasual atau santai.
Pukul 19.30 pintu studio 2 dibuka dan saya segera masuk dan duduk di deretan bangku B, posisi favorit bagi saya karena berada di barisan belakang. Sebuah tayangan ekstra yang ditampilkan sebelum film dimulai menayangkan beberapa tokoh perfilman Indonesia seperti Mouly Surya,Riri Reza, Joko Anwar, Charles Gozali, dan Mira Lesmana. Mereka memberikan testimoni dan apresiasi terhadap Parasite. Sampai di sini saya baru sadar, jika film yang akan saya saksikan bukanlah film biasa-biasa saja.
Setelah tayangan ekstra tersebut selesai, ada sebuah sambutan singkat dari pihak CGV kepada penonton Parasite. Pihak CGV juga mengucapkan selamat datang kepada Duta Besar Korea Selatan yang juga ikut hadir di studio. Petinggi lain yang hadir yaitu Bapak Triawan Munaf dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Jalan Cerita
Parasite merupakan film karya sutradara kenamaan Korea Selatan, Bong Joon Ho, yang sebelumnya menyutradarai Okja, Mother, dan Snowpiercer. Film ini bergenre dark comedy yang bercerita tentang sebuah keluarga dari kalangan bawah yang berusaha mengubah keadaan hidupnya.
Di awal cerita, diperlihatkan sebuah keluarga miskin yang terdiri dari ayah yang bernama Ki-taek dan ibu bernama Chung-sook, serta kedua anak laki-laki dan perempuan bernama Ki-woo dan Ki-jung. Begitu miskinnya keadaan mereka, sehingga mereka bahkan harus mencari sinyal Wi-Fi dari tetangga untuk bisa mengakses internet.
Sang anak laki-laki, Ki-woo (Choi Woo-shik), kemudian disarankan oleh temannya untuk menjadi guru privat bagi anak perempuan dari pasangan kaya raya yaitu Mr Park (Lee Sun-kyun) dan istrinya Yeon-kyo (Cho Yeo-jeong). Dengan ijazah palsu yang dibuat oleh saudara perempuannya, yaitu Ki-jung, akhirnya Ki-woo berhasil diterima menjadi guru privat bagi Da-hye (Jung Ziso), putri dari keluarga Park. Ki-woo mendapatkan gaji yang besar dari pekerjaan ini. Ki-woo dan Da-hye pada akhirnya memiliki hubungan khusus yang lebih dari sekedar hubungan antara guru dan murid.
Ketika keluarga Park membutuhkan guru privat untuk anak laki-laki mereka Da-song (Jung Hyeon-jun) yang gemar melukis dan melakukan kegiatan kepramukaan, Ki-woo kemudian mendapatkan ide untuk merekomendasikan saudaranya sendiri, Ki-jung. Tentu saja Ki-woo menyembunyikan hubungan tersebut. Ki-jung akhirnya juga diterima di keluarga Park, menjadi guru privat dari Da-song.
Kisah selanjutnya mengambarkan betapa cerdas (atau licik) usaha yang dilakuan oleh Ki-jung dan Ki-woo. Mereka berusaha menyingkirkan keberadaan sopir dan pengurus rumah tangga dari keluarga Park. Posisi yang ditinggalkan tersebut kemudian digantikan oleh ayah dan ibu mereka, Ki-taek dan Chung-sook. Keluarga miskin tersebut akhirnya bisa menikmati fasilitas di rumah mewah milik keluarga Park. Berbagai adegan dan dialog yang lucu pun terjadi.
Namun tidak ada persekongkolan yang berlangsung abadi. Penipuan yang dilakukan oleh keluarga Ki tidak berjalan seperti yang diharapkan, ketika pada suatu malam dengan hujan turun begitu deras terjadi sesuatu hal yang kemudian membalikkan keadaan tersebut. Ada sesuatu di rumah mewah keluarga Park yang tidak diketahui sebelumnya.
Di sinilah terjadi kejutan dan twist pada film Parasite. Ketika penonton sedang asyik tertawa, sebuah pisau tersembunyi siap menghujam dari belakang. Cerita film yang pada awalnya berupa komedi, akhirnya berbalik 180 derajat menjadi sesuatu yang... (Ah, saya tidak akan membocorkannya).
Pada bulan Mei 2019 yang lalu, Parasite berhasil memenangi Palem Emas (Palme d'Or) sebagai penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes. Film yang disutradarai oleh Bong Joon Ho ini berhasil mengalahkan film-film lain seperti Once Upon a Time in Hollywood yang disutradarai oleh Quentin Tarantino serta dibintangi Brad Pitt dan Leonardo DiCaprio.
Pemenang berbagai kategori pada Festival Cannes 2019 antara lain:
Palme d'Or: Parasite (Bong Joon-ho)
Grand Prix: Atlantics (Mati Diop)
Director: Jean-Pierre and Luc Dardenne, "Young Ahmed"
Actor: Antonio Banderas, "Pain and Glory"
Actress: Emily Beecham, "Little Joe"
Jury Prize: "Les Misrables," Ladj Ly; dan "Bacurau," Kleber Mendona Filho and Juliano Dornelles
Screenplay: Cline Sciamma, "Portrait of a Lady on Fire"
Special Mention: "It Must Be Heaven," Elia Suleiman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H