Selain kain tenun, kerajinan tradisional lainnya dari Pulau Rote adalah sasando. Sasando merupakan alat musik tradisional, berupa senar atau dawai yang diikatkan pada sebilah bambu dan dilingkupi oleh anyaman daun lontar sebagai ruang resonansi suara.
Daun-daun lontar tersebut dipilih dari daun yang masih muda, yang bentuknya masih kuncup dan belum mekar di pohonnya. Daun-daun tersebut kemudian dianyam menjadi bentuk seperti setengah bola, yang dinamakan dengan haik.
Haik sendiri tidak hanya berfungsi sebagai bahan pembuatan sasando. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Rote tempo dulu, haik digunakan sebagai alat untuk menampung air, seperti ember. Jadi haik tersebut memang memiliki kekuatan yang cukup bagus. Haik yang digunakan pada sasando, bisa bertahan hingga tahun.
Sasando memiliki keistimewaan tersendiri. Harpa, piano, dan gitar bisa jadi menjadi temuan paling bersejarah dan berarti dalam dunia musik, namun pada sasando kombinasi suara dari tiga alat musik tersebut bisa terdengar.
Alat musik sasando sudah ada sejak abad ke-7, tapi sampai saat ini baru bisa dimainkan segelintir orang. Selain itu, tidak banyak pula orang yang membuat alat musik khas Rote tersebut.Â
Salah satu orang yang masih membuat sasando yaitu Bapak Hance yang tinggal di Desa Lalukoen, Kecamatan Rote Barat Daya. Namun, ia hanya membuat sasando jika ada pesanan saja. Untuk membuat satu buah sasando dengan 10 senar, beliau membutuhkan waktu 2 hari untuk pengerjaannya.
Selain memiliki keahlian membuat sasando, Bapak Hance juga mahir memainkannya. Bapak Hance sering diundang ke Jakarta dalam rangka pameran kerajinan tradisional, dan mendemonstrasikannya (memainkan sasando).
Sasando dimainkan dengan dua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bass, sementara tangan kanan bertugas memainkan accord. Sasando di tangan pemain ahlinya dapat menjadi harmoni yang unik.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan jika membeli sasando sebagai oleh-oleh yaitu bagaimana cara membawanya selama perjalanan. Perlu kehati-hatian agar sasando ini bisa selamat sampai tujuan. Misalnya saat dalam perjalanan dari Rote-Kupang-Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang.