Pulau Rote. Saya mendengar nama tersebut saat masih berada di bangku sekolah, SMP atau SMA dulu. Disebutkan bahwa letak astronomis Indonesia berada pada 95o-141 derajat BT dan 6 derajat LU -- 11 derajat LS, dan Pulau Rote berada di titik 11 derajat LS.
Tak pernah menyangka bahwa saya bisa menginjakkan kaki di titik paling selatan republik ini. Hingga akhirnya kesempatan itu datang di bulan Mei 2019 ini, sehubungan dengan sebuah tugas yang diamanatkan kepada saya. Sungguh menjadi sukacita tersendiri saat saya menerima kesempatan itu.
Jam 3.40 sore WITA, pesawat ATR 72 dari maskapai sayap merah mendarat di Bandar Udara David Constantijn Saudale di Rote Ndao (nama kabupaten di mana Pulau Rote berada), setelah berangkat dari Bandara El Tari - Kupang 15 menit sebelumnya. Bandara D. C. Saudale ini tidak terlalu besar. Hanya ada masing-masing 2 kali penerbangan dari dan ke Kupang setiap harinya. Perjalanan sebelumnya saya tempuh dai Bandara Soekarno Hatta di Tangerang menuju El Tari, dalam waktu dua jam lebih.
Beberapa kali mobil yang kami tumpangi mengurangi kecepatan dan membunyikan klakson ketika berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan, atau ketika mendahului kendaraan lain. Bahkan mobil sempat berhenti sejenak karena ada binatang yang berdiri atau melintas di tengah jalan, seperti sapi, kerbau, kambing, atau domba.
Hampir jam 5 sore kami tiba di Rote Barat, tepatnya di Desa Nemberala. Kami masuk ke penginapan untuk meletakkan tas dan koper, kemudian menikmati senja di pantai yang berada di belakang penginapan.
Pantai Nemberala ini pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018 yang lalu. Garis pantainya cukup panjang dengan pasir putih dan ombak yang tenang. Seperti pantai-pantai lainnya, pohon-pohon kelapa berjajar di sepanjang pantai.
Setiap musim ombak pada bulan Agustus-Oktober, di Pantai Nemberala ini dan pantai sekitarnya biasanya diadakan event surfing berkelas regional maupun internasional. Di bulan-bulan tersebut, Pantai Nemberala akan ramai oleh para peselancar dari berbagai negara. Di bulan Mei ini, saya melihat ada juga beberapa wisatawan asing yang datang dan berselancar di Nemberala.
Pantai Nemberala yang tenang ini bisa menjadi tempat wisata pilihan di bulan puasa ini, jika kita sedang berada di Pulau Rote.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H